Jangan Coba-coba Buat Masker Wajah dari Abu Vulkanik Kelud

SLEMAN– Ada yang beranggapan abu vulkanik yang disebarkan gunung Kelud, bermanfaat untuk kesehatan kulit. Alasannya, abu ini kaya akan kandungan sulfur mineral yang baik untuk kelembaban kulit. Ini juga ampuh dijadikan anti-bakteri, anti-virus, dan anti-jamur, seperti dilansir beberapa media online dan di forum diskusi jejaring sosial. Namun, hal itu juga dibantah oleh beberapa ahli kecantikan dan ahli kesehatan yang menyebutkan bahwa abu vulkanik bisa menyebabkan iritasi mata, penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), hingga gangguan pada kulit.

Kandungan abu vulkanik sangat berbahaya karena mengandung beberapa unsur kimia. Yang paling dominan adalah silika, aluminium, kalsium, dan kadar besi.
Abu vulkanik lain yang patut diwaspadai adalah yang disertai gas CO, H2S, SO2, dan bersifat asam atau bahkan yang mengandung S102 atau pasir kuarsa yang biasa digunakan untuk membuat gelas. Bentuk pasir kuarsa itu tidak bulat layaknya debu biasa. Di bawah mikroskop, pasir kuarsa itu tampak berujung runcing. Lemahnya daya tahan tubuh ditambah paparan silika bisa membuat infeksi semakin mudah menyerang.

“Ini tentunya bisa melukai saluran pernapasan, mata, bahkan kulit. Sebagai perias, saya tidak merekomendasikan hal itu, kerena memang banyak ahli kecantikan maupun ahli kulit juga tidak merekomendasikannya,” ujar Any (28) salah satu karyawati sebuah salon kecantikan di Depok, Sleman.

Ditanya terkait Merek kosmetik internasional, MAC yang mengeluarkan masker wajah yang terbuat dari abu vulkanik dan minyak alami yang dipercaya mampu membersihkan mendalam, melembutkan, dan meratakan tekstur kulit? Ani tidak sepenuhnya percaya.

“Kalau masker perawatan kecantikan menggunakan lumpur laut mati, malah saya percaya. Say abaca di majalah kecantikan itu memang sudah lazim di Jepang, Hongkong, Taiwan, Korea, Singapore, dan Malaysia,” imbuh Any.

Menurutnya masker kulit yang lazim direkoendasikan para ahli kulit dan kecantikan berasal dari buah-buahan seperti dari buah alpukat, telur, atau madu.

“Jadi kalau saran saya sih jangan coba-coba buat masker dari abu vulkanik, apalagi kalau kita tidak punya pengetahuan dan belum tahu persis ilmunya atau cara pakainya seperti apa,lebih baik dengan metode yang sudah lazim dan terbukti saja,” pungkasnya. (fin)

Rudi F

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com