Dongklak Jati Menyerupai Cupu Panjolo

GUNUNGKIDUL – Dongklak jati milik Supraptoyo (67) warga Dusun Mrico, Ngestirejo, Tanjungsari, menyerupai Cupu Panjolo di Kecamatan Panggang.
Supraptoyo mengatakan, dongklak miliknya terus bermunculan tulisan-tulisan Tiongkok kuno. Sebelum ditemukannya tiga lokasi bertulisakan huruf Tiongkok kuno. Tulisan pertama terdapat pada bagian bawah dongklak.
“Awalnya hanya satu tulisan saja. Dan saat itu anak saya (Lusius) mengartikan tulisan Tiongkok itu ke tokoh Tionghoa di Madiun, Jawa Timur,” katanya kepada wartawan, Jum’at (15/11/2013).
Selang beberapa hari, kata Supraptoyo, dongklak jati miliknya muncul lagi tulisan dengan huruf Tiongkok kuno di dua lokasi berbeda. Tepatnya pada bagian belakang bawah dongklak dan samping dongklak.
“Tulisan itu mengartikan keabadian. Tetapi tokoh Tionghoa yang mengartikan tulisan dengn huruf Tiongkok kuno tersebut tidak memberi semua artinya karena mengenai keabadian,” katanya.
Supartoyo menambahkan, dengan bermunculannya tulisan-tulisan tersebut. Menurutnya dongklak jati miliknya menyerupai Cupu Panjolo yang setiap tahunnya dibuka untuk diramal simbol-simbol yang nampak pada kain pembungkus Cupu Panjolo.
“Dan yang terakhir ini muncul tulisan lafaz Allah. Menurut sesepuh itu namanya dongklak pameling,” tambahnya. Namun ketika dimintai arti dari pameling Supraptoyo juga belum bisa menjelaskan. (dit)


Redaktur: Azwar Anas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com