KPU Klaim Tinggal 7,2 Juta Pemilih Bermaslah

Jakarta- Persolan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2014 masih belum terselesaikan. Namun, Komisi Pemilihan Umum (KPU) klaim sudah mulai menyelesaikannya dengan baik. Sebelumnya KPU telah menetapkan DPT sebanyak 186 juta.

Dari jumlah tersebut, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menemukan sebanyak 10,4 juta pemilih bermasalah. Namun KPU mengklaim kini hanya sisa 7,2 juta pemilih bermasalah. Kendati demikian, jumlah tersebut sebanding dengan 40 kursi anggota DPR RI.

KPU mengaku sudah bekerja keras melakukan pemutakhiran data, mulai tingkat KPU Pusat, KPU Provinsi, KPU kabupaten dan kota, Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan anitia Pemutakhiran Pemilih (Pantarlih).

“Persoalan DPT ini akan kami selesaikan, dan sekarang sudah ada kemajuan,” ujar Ketua KPU, Husni Kamil Manik kepada wartawan, Jakarta, Jumat (15/11).

Ditengarai salah satu problem pemuktakhiran data DPT diantaranya persoalan kesejahteraan PPS dan PPK. Diakuinya gaji PPS dan PPK lebih kecil dari UMP setiap daerah di seluruh Indonesia. Menurutnya, PPS Rp 500 ribu per bulan, PPK ketuanya Rp 1.250.000, anggotanya Rp 1.000.000.

Dengan kecilnya gaji PPK, apakah menjadi salah satu penghambat untuk menyelesaikan DPT yang bermasalah? Husni mengaku belum menganalisis hal tersebut.

” yang jelas untuk mencari PPK di setiap wilayah bisa dibilang tidak mudah. Hal ini lantaran gaji yang diperoleh relative sedikit, terlebih di daerah-daerah yang pendapatan masyarakat tinggi,” pungkas Husni. (ded)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com