Pemkab Gunungkidul Suntik Semangat Pengrajin Pangan Lokal

GUNUNGKIDUL – Olahan pangan lokal di Gunungkidul belum mendapatkan porsi jual baik di tingkat daerah maupun luar daerah. Padahal makanan dengan bahan lokal Gunungkidul sangat berpotensi.
Dengan itu Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Gunungkidul membakar semangat pengrajin pangan lokal melalui festival Olahan Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal di Bangsal Sewokoprojo, Senin (25/11/2013).
Ketua panitia festival olahan pangan berbasis sumber daya lokal Gunungkidul, Mujiyono mengatakan, potensi sumber pangan lokal Gunungkidul sangat bagus. Banyak inovasi yang mampu disajikan oleh pengrajin pangan lokal, tetapi saat ini semangat pengrajin pangan lokal mulai redup.
“Melalui festival ini kami memberi motivasi para pengrajin pangan bahan lokal untuk terus berinovasi. Jika pangan lokal mampu mencukupi kebutuhan pangan masyarakat di Gunungkidul tidak lagi menggantungkan pada produk olahan berbahan baku beras, terigu atau gandum,”katanya.
Hal senada diungkapkan, Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Gunungkidul, Azman Latif. Menurtnya potensi pangan lokal di Gunungkidul cukup besar. Namun akhir-akhir ini sering ditinggalkan oleh masyarakat.
“Kami mengajak masyarakat untuk memaksimalkan olahan pangan berbasis bahan lokal seperti dari bahan umbi-umbian. Minat pengrajin pangan lokal untuk melakukan produksi yang sempat redup kembali bersemangat, ini dilihat banyaknya peserta yang ikut. Semuanya ada 60 peserta,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua PKK Desa Kemadang, Wastini Subroto berharap Pemkab Gunungkidul juga dapat menyalurkan makanan olahan pangan berbahan lokal ke masyarakat luas. Sehingga jika ada campur tangan Pemkab dalam mengembangkan produk pangan berbahan lokal bisa mendapatkan porsi jual.
“Kami terus berinovasi mengolah pangan lokal bahan ketela. Seperti kue kering dari bahan tela ini kami buat dengan bentuk binatang supaya menarik dan bisa diterima masyarakat. Kalau rasa jelas enak, monggo dicoba sendiri,”katanya sembari emnawari untuk mencoba makanan olahan bahan lokal. (dit)
Redaktur: Azwar Anas

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com