KAHMI Siapkan Strategi Hadapi Perdagangan Bebas

JAKARTA – Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), menyiapkan strategi untuk menghadapi era free trade (perdagangan bebas). Mengawali pembahasan strategi tersebut KAHMI menggelar seminar bertajuk Outlook Bisnis “Strategi Daya Saing Korporasi/Pengusaha dalam menangkap peluang pasar luar negeri”, di Gedung RNI Mega Kuningan Jakarta, Senin (23/12/2013) kemarin.

Menurut kordinator acara, Ilham M. Wijaya, Isu daya saing koporasi dan pengusaha menjadi hangat diperbincangkan mengingat dalam waktu dekat free trade untuk kawasan asia tenggara akan segera diberlakukan pada tahun 2015. Semua negara akan melakukan banyak persiapan dalam merespon pasar bebas ini.

“Kegiatan ini bertujuan mendorong para anggota KAHMI untuk lebih fokus dalam hal bisnis, karena selama ini banyak anggota KAHMI yang lebih terfokus pada politik,” katanya.

Sementara ketua Departemen Bisnis Majelis Nasional KAHMI Ismed Hasan Putro mengatakan, banyak potensi korporasi KAHMI, baik di BUMN maupun pengusaha yang sudah memiliki positioning di pasar ASEAN dan Dunia.

“Mereka berhasil menjadi market leader atau korporasi, dan atau pengusaha yang diperhitungkan dikancah bisnis internasional. Kita berharap minimal dalam konteks ASEAN, para pengusaha kita mampu menangkap peluang bisnis yang bisa dijadikan starting poin dalam merambah pasar luar negeri,” tandasnya.

Acara Outlook Business diikuti oleh sedikitnya 50 peserta yang terdiri dari anggota KAHMI, Pelaku Usaha dari KADIN, APINDO, HIPMI serta Perwaklan Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB-HMI). Dua pembicara dihadirkan, yaitu Pertama Imam Apriyanto P, perwakilan dari Kementrian BUMN dan Prof Habe Hanafi, pelaku usaha mineral.

Dalam pemaparannya Apriyanto menegaskan jika BUMN terus menambah kapasitas organisasinya dengan selalu melakukan inovasi dan terobosan dalam menjalankan bisnisnya.

Sementara Prof. Habe Hanafi lebih menekankan pada potensi serta peluang eksplorasi lebih lanjut SDM serta SDA bangsa Indonesia, agar semakin siap menghadapi era perdagangan bebas.

Terpisah, Erwin Aksa dari KADIN yang sedianya turut mengisi acara namun berhalangan hadir, kepada redaksi www.jogjakartanews.com mengatakan, bangsa ini harus memiliki strategi industri yang mampu menjawab tantangan persaingan global.

“Sebagai contoh China mampu menerapkan strategi industri yang cukup jitu dalam merespon pasar luar negeri” ungkapnya.

Sementara Pengurus PB HMI Departemen Kewirausahaan Aristianto Zamzami , yang hadir dalam acara tersebut berharap, pasca acara tersebut KAHMI bisa mentransformasikan gagasan dan ide-ide besarnya kepada HMI untuk lebih mendalami wirausaha, atau pengusaha-pengusaha junior (muda), agar dapat menangkap peluang pasar luar negeri,

“Paling tidak telah nampak ada upaya untuk tidak terus menerus menyeret HMI ke ranah politik praktis sebagaimana selama ini dilakukan oleh beberapa oknum KAHMI, ini menurut saya kemajuan,”
ujar pengusaha muda yang menjabat Direktur PT. Karya Buana Nusantara (KBN), sekaligus anggota dewan redaksi jogjakartanews.com ini. (lia)

Redaktur: Rudi F

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com