Tak Pelit Bumbu, Warung Makan di Pantai Depok Coba Resep Cina

BANTUL – Objek wisata Pantai Depok Parangtritis, Kretek Bantul tidak sekadar menyuguhkan keelokan pantai untuk menarik wisatawan. Di lokasi yang bersebelahan dengan Pantai Pelangi itu pula, terdapat pasar ikan dengan puluhan jenis ikan yang dijualbelikan.

Bahkan di kawasan itu, terdapat puluhan rumah makan yang belakangan lebih akrab dengan wisata kuliner Pantai Depok. Deretan rumah makan tersebut, menyajikan aneka olahan menu ikan segar dengan harga terjangkau.

Salah satunya Pondok Makan ‘Ngangeni’ yang berhadapan langsung dengan pantai. Di pondok makan ini, tersaji belasan bahkan puluhan aneka menu olahan ikan laut. Sedangkan yang membedakan dengan yang lainnya adalah pengunjung bisa menjajal olahan ikan laut dengan racikan bumbu ‘chinese food’ yang dijamin halal.

Di warung dengan daya tampung sekitar 250 orang ini aneka menu bisa dipesan. Mulai dari udang goreng tepung, bawal goreng/bakar, cumi, kerang, cakalan hingga kepiting asam manis dan masih banyak lagi pilihan yang disediakan pengelola.

Pengelola warung, Shierly mengatakan, untuk mencipatakan cita rasa khas, pihak pengelola sengaja melakukan inovasi soal bumbu. Termasuk mengkombinasikan dengan ramuan dari Negara Cina. “Memang kami kombinasikan dengan bumbu dari Cina, tetapi soal halal sudah kami jamin,” ujarnya, Minggu (29/12/2013)

Pondok Makan ‘Ngangeni’, kata Shierly melayani aneka olahan ikan sesuai selera konsumen. Bahkan semakin ketatnya persaingan, pihak pengelola terus meningkatkan kualitas masakan. Mulai dari ikan segar sebagai bahan utama hingga tingkat kebersihannnya.

Shierly juga mengungkapkan, menu paling favorit konsumen salah satunya adalah bawal bakar. Bahkan pihaknya selalu tidak kompromi untuk menciptakan rasa khas bawal bakar. “Pasti soal bumbu, kami tidak akan pelit,” ujarnya.

Tidak mengherankan, ketika menyantap bawal bakar, bumbu benar-benar meresap hingga ke daging bagian dalam. Keunggulan lainnya khusus bawal bakar ‘Ngangeni’ adalah, tidak sekadar luarnya gosong akibat sengatan api arang. Namun daging bagian dalam juga terasa empuk, dengan bumbu yang menyentuh lidah. (ynr)

Redaktur: Azwar Anas

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com