Banjir Air Mata, Sultan Tak Hadiri Pemakaman Gusti Joyo

YOGYAKARTA– Upacara pemakaman Gusti Joyo (GBPH Joyokusumo) di kompleks pemakaman keluarga Keraton, Pesarean Hastorenggo Kotagede Yogyakarta, berlangsung khidmat. Jenazah yang dibawa menggunakan mobil jenazah dari BNPB dari rumah duka, tiba di pemakaman pukul 14.45 Wib (01/01/2014).

Selain Sri Sultan HB X dan Permaisuri GKR Hemas, seluruh keluarga Keraton keturunan Sri Sultan HB IX mengiringi jenazah ke dalam pesarean. Saat berada di rumah duka, Sultan tampak sangat berduka cita kehilangan adiknya tersebut.

“Keraton kehilangan salah satu sosok penghageng yang berjasa,” tuturnya. 

Begitu tiba, peti Jenazah dari kayu jati berhiaskan karangan bunga ditandu oleh para Abdi dalem keraton, disambut ribuan warga yang sudah berada di kompleks pemakaman leluhur Mataram tersebut. Banyak diantara warga yang hadir meneteskan air mata. Tampak istri almarhum, BRAy Nuraida didampingi dua putrinya juga tak kuasa menahan duka saat peti jenazah dimasukan ke liang lahat. Prosesi pemakaman dilakukan dengan cara Islam.

Setelah didoakan oleh juru doa, keluarga almarhum meninggalkan lokasi pemakaman, dimana ibunda Almarhum, garwa dalem (istri) dari Sri Sultan HB IX, KRAy Windyaningrum, juga dimakamkan di sampingnya. Sebelumnya para kerabat menaburkan bunga di atas pusara adik dari Sri Sultan HB X tersebut. Upacara pemakaman selesai sekitar Pukul 15.15 Wib.

Seperti diberitakan sebelumnya, Gusti Joyo meninggal di usia ke 58 tahun di Rumah Sakit Medistra Jakarta, Selasa (31/12) sekitar Pukul 17.00. Almarhum dirawat hampir satu bulan akibat sakit komplikasi Diabetes, Ginjal, dan Jantung. Almarhum meninggalkan seorang istri, dua putrid dan seorang putra. (ynr)

Redaktur: Rudi F

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com