Ngadiyono ‘Berkoar’ Anti Korupsi di Depan Kejati, Sayangnya Tak Kritisi Kasus di Bantul

YOGYAKARTA – Ngadiyono (58) warga Banguntapan, Bantul, melakukan aksi demonstarsi seorang diri di depan Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Yogyakarta Kamis (1/2/2014) siang jelang sore. Dalam demo single tersebut, Ngadiyono menyerukan pemberantasan korupsi. Selain ditujukan kepada Kepala Kejaksaan Tinggi, demo Ngadiyono juga ditujukan kepada Wartawan Yogyakarta dan para mahasiswa di Yogyakarta.

“Baginya KPK semakin memiliki greget dalam pemberantasan korupsi dan wajib untuk dilanjutkan,” kata pria yang berstatus PNS Pemkab Bantul ini.

Dia berharap kepada para pemuda untuk melanjutkan estafet pemberantasan korupsi. Karena baginya suara-suara lantang yang diserukannya dalam berbagai aksi tak ada hasilnya. Dia juga menambahkan bahwa para pejabat tidak malu ketika masuk penjara karena terjerat korupsi.

“Gara-gara hukuman ringan, memancing tikus-tikus korupsi di RI ini tumbuh subur,” lanjut Ngadiyono yang kerap melakukan aksi yang sama sebelumnya.

Selain itu Ngadiyono juga mengkritik kasus yang menjerat Ratu Atut (Gubernur Provinsi Banten). Dia
mendukung langkah KPK agar dilakukan pemeriksaan mendalam kepada keluarga Atut. Namun sayang PNS yang kerap bikin sensasi dengan aksi tunggalnya itu tak berani mengkritisi kasus dugaan korupsi yang menjerat mantan bupatinya, Idham Samawi.

Setelah selesai berorasi Ngadiyono lalu dihampiri oleh beberapa aktivis anti korupsi yang sengaja datang mendukung aksinya. (ynr)

Redaktur: Azwar Anas

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com