Budaya  

Cerita dari Pedagang Mainan Pasar Sekaten

YOGYAKARTA – Sebagai wahana keluarga, hampir setiap hari Pasar Malam Sekaten selalu ramai dikunjungi pengunjung. Banyaknya anak yang selalu mengunjungi Sekaten setiap hari itu dimanfaatka para pedagang mainan untuk mengais rejeki.

Hampir di setiap sudut di Sekaten terlihat puluhan pedagang mainan menggelar lapak mereka. Beraneka macam dagangan mainan dapat kita temukan di sini. Salah seorang pedagang mainan Sekaten, Andi (28) asal Lampung mengaku mendapat untung banyak pada gelaran Sekaten tahun ini.

“Kalau sedang ramai seperti hari libur rata-rata semalam bisa dapat Rp1 juta. Tapi kalau lagi sepi ya kadang cuma Rp200-300rb,” ungkapnya saat ditemui di Sekaten, Sabtu (11/1/2014).

Masih kata Andi, Ia menggelar jualannya sejak sore hari hingga 23.00 WIB. Sedangkan mainan yang dijualnya bermacam-macam harganya, mulai dari harga Rp10 ribu hingga Rp 35 ribu. Bahkan ada pula mainan yang ia jual seharga Rp 500 ribu.

Sebagai pedagang mainan yang telah beberapa tahun berjualan di Sekaten, Andi mengaku sering melihat anak-anak yang merengek dan menangis pada orang-tuanya karena ingin dibelikan mainan. Diceritakan, tak jarang orang tua langsung memarahi si anak tersebut agar tidak dibelikan mainan yang mahal.

“Kadang gak tega liat anak sampai dijewer dan dimarahin seperti itu. Akhirnya saya terpaksa jual mainan itu sekedar balikin modal atau tanpa ambil untung. Lihat pembeli anak-anak tersenyum, saya jadi ikut senang. Kadang melihat mereka jadi ingat anak istri di rumah,” pungkasnya. (ynr)

Redaktur: Azwar Anas

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com