Edutek  

Inilah Rambu-Rambu Pemberian Buah Pertama

AIR Susu Ibu (ASI) Eksklusif sangat penting untuk tumbuh kembang bayi. Bahkan pentingnya ASI Eksklusif tersebut menjadi perhatian pemerintah dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif. Di dalam peraturan tersebut berisi tentang Program Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan ASI Eksklusif; Pengaturan penggunaan susu formula dan produk bayi lainnya; Sarana menyusui di tempat kerja dan sarana umum lainnya; Dukungan Masyarakat; tanggung jawab Pemerintah, Pemerintah Daerah baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota dalam; serta pendanaannya.

Pemberian ASI Eksklusif kepada bayi direkomendasikan paling sedikit hingga berusia dua tahun. Namun, ketika bayi sudah melewati masa enam bulan, sudah saatnya dikenalkan pada makanan pendamping ASI (MP ASI), termasuk buah-buahan. Tapi tentu tidak sembarang MP ASI bisa diberikan, karena ada rambu-rambunya.

Menurut Hidah Muaris, pemerhati kulinologi yang banyak menulis buku resep makanan bayi, batita, dan balita, pemberian buah-buahan dimasa perkenalan hendaknya memperhatikan tekstur dan kandungan zat pada buah tersebut. Pilih buah yang bertekstur lembut dengan kandungan zat yang dapat diterima system pencernaan bayi. Bererti yang tidak asam, tidak bergetah, dan bukan tergolong buah pencetus alergi.

Untuk usia enam bulan, buah yang direkomendasikan adalah buah yang tidak dalam bentuk padat (semi cair) seperti pisang ambon, alpukat, pir, apel, melon, dan papaya. Haluskan buah tersebut, kemudian campurkan dengan ASI agar tidak terlalu kental. Pembandingnya satu bagian buah dan satu bagian ASI. Misalnya, 100 gram buah dengan 100 cc ASI. Bila ingin lebih cair lagi untuk pengenalan dengan mencampurkan 100 gram buah dengan 200 cc ASI. Segera berikan kepada bayi untuk menghindari proses oksidasi.

Pemberian MPASI pertama dengan menu buah tersebut tentu tidak perlu dipaksakan langsung banyak. Awal-awal porsinya cukup 1-2 sendok teh, selanjutnya dapat ditingkatkan seiring dengan bertambahnya usia. (fin)

Redaktur: Rudi F

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com