Presiden SBY Ajak Wujudkan Kemandirian Beras Nasional

SULAWESI – Presiden SBY menaiki mobil pemotong padi bersama seorang petani, sambil mengacungkan jempol, ramah menyapa para petani kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan yang melihat Presiden secara langsung. Tidak hanya itu, para petani juga berkesempatan berdialog dengan Presiden SBY.

Sebelumnya, Presiden SBY mencoba memanen padi disaksikan masyarakat petani.”Ternyata isinya bagus, tidak kosong,
Saya dapat laporan dari Gubernur dan Wakil Menteri pertanian, konon 1 hektar sawah di Sulsel mampu menghasilkan minimal 7 ton bahkan sampai 9 ton padi. Ini luar biasa” ujar Presiden SBY.

Presiden SBY memotivasi para petani untuk giat meningkatkan produktivitas padi, yang artinya juga meningkatkan ketahanan pangan nasional serta kesejahteraan rakyat. Provinsi Sulawesi Selatan termasuk salah satu lumbung padi nasional, dengan kemampuan produksi di atas rata-rata, bahkan mampu menyumbang surplus stok beras rata rata mencapai 75.000 Ton per tahun. Secara nasional, indonesia biasanya memproduksi 5.1 ton per hektar.

Sementara, Provinsi Sulsel terutama Kabupaten Sidrap mampu mencapai 7 hingga 9 ton per hektar.

Menghindari ketergantungan akan beras impor, menjadi cita cita nasional yang harus terus diperjuangkan. Presiden SBY mengajak seluruh elemen pemerintah pusat dan daerah untuk bekerja keras mewujudkan hal tersebut. Seorang Petani bernama Latali, pembina kelompok tani Lattaparang,kelurahan Kanyuara,Sidrap menyatakan kegembiraannya atas kesediaan Presiden SBY mengunjungi mereka. Hal tersebut menjadi penyulut semangat bagi para petani.

Dalam kepercayaan masyarakat Sidrap Sulsel, kehadiran seorang pemimpin adalah berarti datangnya limpahan rezeki yg banyak bagi para petani.
Bahkan kedatangan Ibu Negara dianggap sebagai kedatangan kembali Sang Hyang Seri (Dewi Sri) yang membawa kemakmuran serta berkah bagi
Kota sidrap. Semangat itu selaras dengan semboyan kota Sidrap “Resopah temangingi namalomo nalepei Pamase” yang berarti “dengan niat yang ikhlas dan bekerja keras maka nikmat Allah akan tercurah”.

Sementara itu, Nurdim (34 thn), petani yang bermobil bersama Presiden menyatakan kegembiraannya, “Saya bangga antar bapak naik mobil penggiling padi. Saya sudah tunggu bapak dari kemarin. Sosok SBY menurut saya orangnya baik sekali. Pak SBY tanya saya, berapa jam kerja satu hari. Saya jawab biasanya 4 hektar satu hari. Saya harap kedatangan bapak tingkatkan pertanian disini.” ucapnya.

Kedatangan Presiden SBY beserta Ibu Negara Ani Yudhoyono di lokasi panen raya, persawahan Pajalele, Desa Kanyuara Kecamatan Sidenreng Kabupatan Sidenreng Rappang ini merupakan bagian dari rangkaian kunjungan kerja Presiden SBY selama lima hari dari 19 hingga 23 Februari di Provinsi Sulawesi Selatan. (rep)

Redaktur Azwar Anas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com