Sambal Bawang Uyah di Warung Bu Saring, Sama Diuleknya Beda Lezatnya

YOGYAKARTA – Stasiun Lempuyangan Yogyakarta ternyata juga dikenal dengan kawasan kuliner warung tradisionalnya.

Di antara sekian banyak warung yang ada, salah satu tempat yang kerap dikunjungi pecinta kuliner saat kebetulan melintas atau sekadar transit setelah bepergian dengan kereta, adalah Rumah Makan Bu Saring.

Apa sebenarnya yang membuat rumah makan sederhana yang terletak di sebelah selatan Stasiun ini banyak dikunjungi pelanggan?

“Menunya sih biasa aja mas, tapi jangan salah, sambalnya benar-benar mantap,” ujar salah satu pelanggan, Akbar (20) mahasiswa salah satu perguruan tinggi negeri di Yogyakarta .

Rumah makan yang sudah melayani pelanggannya hampir selama satu dasawarsa itu menyediakan menu goring-gorengan, diantaranya paru, burung puyuh, dan tempe.

Salahsatu menu sambal yang membuat special di warung yang cukup menampung sekitar 50 orang lebih itu adalah sambal bawang uyah (bawang garam). Selain itu ada beberapa pilihan, diantaranya sambal mentah, baik bawang maupun tomat. Pelanggan bisa memesan sambal dengan tingkat kepedasan sesuai selera.

Untuk menu gorengan, selain ayam, ada nila, lele, burung puyuh, tempe dan tahu. Meski sama-sama digoreng, namun hasilnya bisa dibedakan dengan yang lain, dari sisi tekstur maupun rasanya. Ayam goring bu Saring lebih terasa gurih, teksturnya cukup lembut. Karena digoreng garing, kulit ayam juga terasa renyah.

Menurut pemilik warung, Bu Saring, warungnya buka sejak siang sekitar Pukul 11.00 WIB hingga malam hari sekitar pukul 21.00 WIB. Dalam sehari lebih dari seratusan pelanggan yang datang di warungnya.

Ditanya soal sambalnya yang lezat dan mampu membuat pelanggan ketagihan? Ibu paruh baya itu mengaku tidak memiliki resep rahasia. Namun, semua bahan-bahan membuat sambal adalah bahan alami. Sedangkan ayam, burung puyuh, maupun ikan juga dipilih yang segar.

“Saya tidak mangambil banyak untung (dari makanan yang dijual), yang penting pelanggan puas, mas” ujarnya. (ian/kontributor)

Redaktur: Rudi F

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com