Soal-soal Bocor, Siswa Ini Minta UGM Abaikan Hasil UN

YOGYAKARTA – Masalah klasik Ujian Nasional (UN) kembali mengemuka ke publik. Lewat google drive, soal-soal UN 2015 bocor sehingga membuat siswa gusar sekaligus menyesalkan kejadian tersebut. Salah satu siswa akhir kelas  SMA Negeri 3 Yogyakarta, Muhammad Tsaqif Wismadi bahkan mengadukan kejadian tersebut kepada pihak Universitas Gadjah Mada melalui sebuah email. Pesan email Tsaqif berisi permintaan kepada pihak UGM agar mengambaikan hasil UN dalam melakukan seleksi di perguruan tersebut

“Oleh karena itu, kami memohon kepada Universitas Gadjah Mada untuk tidak mempertimbangkan nilai UN sama sekali dalam seleksi SNMPTN dengan maksud memperoleh keadilan untuk teman-teman kami yang memiliki integritas diri yang tinggi dan memilih tetap mengerjakan dengan jujur walaupun sangat gampang memperoleh nilai sangat baik melalui link tersebut, dan memohon kepada pihak universitas mempertimbangkan email ini dan mempertimbangkan kembali kredibilitas dari Ujian Nasional,” tulis Tsaqif dalam email yang juga dibroccast ke jogjakartanews.com via Black Berry Messenger.

Link yang dimaksudkan oleh Tsaqif adalah https://drive.google.com/folderview?id=0ByCf0ZC2K5Qzfl9FS2lSM18zcU91N2ZUaGdTdHR2cDE4MUgxMWMtV3FoRllpVFNoOTN5ZDg&usp=sharing. Namun link yang dimaksudkan saat telah ditutup oleh pihak Google Inc setelah adanya permintaan dari Menteri Anies Baswedan. “Di dalam link tersebut ada semua soal mata pelajaran UNAS beserta ke lima paketnya,” pungkas Tsaqif.

Mula-mula, Tsaqif mengaku tidak percaya dengan soal-soal yang beredar di internet tersebut. Ia memilih untuk tetap fokus sebelum pada akhirnya dirinya dan teman-temannya tidak bisa menampik lagi kebenaran soal-soal tersebut setelah ia ikut UN di sekolahnya. Bahkan menurutnya, tingkat kecocokan antara soal-soal yang ada di UN dengan yang beredar di google drive mencapai 100 persen.

Kejadian ini, tentu menjadi warning bagi otoritas pendidikan di Indonesia, dalam hal ini Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah, Anies Baswedan. Tanpa mencari-cari alasan, Anies mesti mengambil pelajaran agar di tahun-tahun mendatang tidak terjadi lagi. Sebab kerugian yang ditimbulkan bukan hanya soal angka-angka kelulusan, melainkan moralitas siswa yang notabene aset bangsa yang paling berharga semakin tercemar. (Ian)

Redaktur: Rudi F.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com