GUNUNG KIDUL – Kekeringan yang melanda sebagian wilayah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), membuat warga resah. Pasalnya, akibat kekeringan warga sulit mendapatkan air bersih.
“Terlebih ini kan bulan puasa, kami berharap pemerintah (Pemkab) segera memberikan bantuan,” kata Mulyono (45) warga Desa Girimulyo, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidul, kepada wartawan, Minggu (21/06/2015).
Menurutnya, untuk memenuhi kebutuhan air bersih, warga di desanya sudah banyak yang mulai membeli air dari pedagang.
“Harganya Rp 120 ribu hingga Rp 170 ribu per tangki,” ujarnya.
Selain di wilayah Kecamatan Panggang, kekurangan air bersih pada musim kemarau ini juga dialami warga di wilayah Kecamatan Tepus dan Kecamatan Tanjungsari.
Sementara itu, guna mengayasi kekurangan air bersih di wilayahnya, Dinsosnakertrans Gunung Kidul melakukan koordinasi dengan kecamatan-kecamatan yang sudah mengalami kekeringan untuk segera mengajukan proposal bantuan.
“Proposal diverifikasi terlebih dahulu terkait kebenarannya, dan jika benar maka akan segera didistribusi air ke wilayah tersebut,” katanya Kepala Bidang Sosial Dinsosnakertrans Gunung Kidul CH Suyatmiyatun.
Ia mengatakan pihaknya sudah siap jika diminta untuk melakukan distribusi air bersih sewaktu-waktu. “Anggaran pun juga sudah ada,” katanya.
Kepala Dinsosnakertrans Gunungkidul, Dwi Warna Widinugraha mengatakan, tahun lalu pihaknya menangani delapan kecamatan yang mengalami krisis air bersih.
Di antaranya Girisubo, Rongkop, Tepus, Ngawen, Semin, Panggang, Nglipar dan Kecamatan Saptosari.
Namun untuk tahun ini, Dinsosnakertrans belum menerima proposal permintaan air bersih dari warga.
“Kita sudah berkoordinasi dengan perwakilan kecamatan, untuk memastikan kecamatan mana saja yang akan diberikan bantuan segera” kata Dwi kepada wartawan belum lama ini. (nng/kontributor)
Redaktur: Rudi F
