Danrem Pamungkas Minta Masyarakat Tak Mudah Terprovokasi

????????????????????????????????????

YOGYAKARTA – Komanda Korem 072/Pamungkas Brigjen TNI Stephanus Tri Mulyono menghimbau masyarakat tidak mudah terprovokasi hasutan oknum tak bertanggungjawab. Himbauan tersebut disampaikan menyusul banyaknya insiden berupa gesekan antar masyarakat maupun dengan aparat yang terjadi di beberapa daerah belum lama ini.

Danrem meminta agar masyarakat senantiasa bersatu padu agar tidak mudah terprovokasi dan dimanfaatkan oleh pihak lain.

“Republik ini dibangun dengan persatuan, jadi mari kita bersatu. Jangan mudah terprovokasi, jangan mau dipecah belah pihak lain yang tidak ingin NKRI tetap utuh,” seru Danrem dalam acara Halal Bi Halal Korem 072/Pamungkas sebagaimana dalam keterangan pers yang dikirim penerangan korem kepada Jogjakartanews.com.

Danrem mengakui berbagai peristiwa yang terjadi baik sebelum, saat maupun setelah lebaran mengusik ketenangan dan kenyamanan masyarakat. Namun demikian, ia meminta agar masyarakat lebih jernih melihat gesekan-gesekan tersebut. Sedangkan prajurit juga diminta memahami kembali arahan pimpinan tentang bahaya proxy war.

“Ada ketegangan-ketegangan yang dimanfaatkan pihak lain, sehingga acaman datang tidak hanya secara militer, tapi juga lewat ekonomi dan lainnya dengan manfaat kecanggihan TI. Cara ini memungkinkan konflik yang akan diciptakan dikemas di Negara sendiri,” jelas Danrem.

“Jauhi semua upaya untuk memecah belah. Budaya-budaya kebersamaan yang selama ini menjadi ciri khas masyarakat kita harus terus dilestarikan. Bangsa kita cinta damai. Kalau ada upaya memecah belah berarti itu upaya dari luar,” tegasnya.

Lebih lanjut, Danrem menyebut secara spesifik agar masyarakat tidak terprovokasi peristiwa yang terjadi di Bantul. Kondisi di daerah tersebut menurutnya cukup kondusif.

“Aparat baik Kepolisian, TNI bahkan Forkopimda juga sudah menjalankan fungsinya masing-masing. Kondisi Bantul sudah cukup kondusif saat ini. Tetapi bagaimana pun kami butuh bantuan dan peran serta masyarakat karena jumlah aparat sangat terbatas,” tuturnya.

Sementara masih dalam rilis penrem, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) DIY KH. Abdul Muhaimin mengungkapkan yang terjadi di Bantul hanyalah provokasi kecil. Ia juga memastikan tidak terjadi pembakaran setelah meninjau langsung lokasi kejadian.

“Kami minta agar tidak dibesar-besarkan,” pungkasnya.

Ia menambahkan, untuk membantu agar Yogyakarta tetap nyaman, FKUB melaunching tagline baru yaitu ‘Yogya Rumah Kita’

“Rumah tidak akan tentram kalau penghuninya terus berkelahi. Jadi mari kita jaga kerukunan agar rumah kita tetap nyaman ditinggali,” katanya (pr)

Redaktur: Aristianto Z.

.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com