Apotek Berbasis Aplikasi Online Hadir di Jogja

YOGYAKARTA – Setelah layanan transportasi, kini layanan apotek berbasis aplikasi online akan segera hadir di Yogyakarta. Layanan tersebut diprakarsai oleh Apotek Antar.

Vice President Apotik Antar, Tjan Gito mengatakan, dengan memasang aplikasi apotekantar.com versi mobile dari android  (google play store) dan platform iOS (App Store), masyarakat akan dimudahkan dalam memesan obat, sehingga tidak perlu datang langsung ke apotek.

“Kita bukan apotek online, kita penghubung untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sesuai dengan layanan yang cepat, mudah, dan nyaman,” kata Tjan Gito di Yogyakarta, belum lama ini.

Dikatakan Tjan Gito, pihaknya akan mengandeng lebih dari 400 apotek di Yogyakarta yang sudah memiliki  Surat Izin Apotek (SIA) dan Surat Izin Praktek Apoteker (SIPA) dari Kementerian Kesehatan. Dengan demikian, keaslian obat juga terjamin dari apotek.

Selain itu, menurut Tjan, Apotek Antar juga akan bekerjasama dengan Gojek, untuk mengantar obat hingga sampai tujuan pemesan. Waktu penerimaan obat yang dipesan tak lebih dari 1 jam setelah pemesanan.

“Layanan aplikasi ini sudah diterapkan di Jakarta, pertengahan Januari 2016 lalu. Sambutan di Jakarta sangat mengembirakan, hingga saat ini yang mengunduh aplikasi sudah mendekati 10.000 downloader,” ujarnya. 

Terkait pembayaran, Tjan Gito menjelaskan, masih menggunakan system konfensional, dibayar tunai setelah pesanan sampai. Pihaknya juga tidak mematok harga untuk antar, harga obat yang dipesan sesuai harga di apotek.

Masih menurut Tjan, saat ini aplikasi apotek antar telah diperkenalkan kepada masyarakat di sembilan kota besar di Indonesia. Selain Yogyakarta, kota lainnya adalah Bandung, Surabaya, Semarang, Palembang, Makassar, Medan, Balikpapan, dan Denpasar. 

“Kita masuk ke sembilan kota itu karena sudah ada aplikasi Gojek, yang nantinya akan kita gandeng sebagai partner,” jelasnya. 

Di Yogyakarta sendiri aplikasi Apotek Antar di Yogya akan segera dibuka, secepatnya besok (26/05/2016). 

“Saya baru akan presentasikan layanan pada sekitar 400 apotek. Mereka butuh pelatihan untuk mencoba sesuatu yang baru, setelah itu bisa langsung diterapkan,” pungkasnya. (kt3)

Redaktur: Faisal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com