Budaya  

Sepuluh Maestro Seni Gembleng Perwakilan Pelajar Seluruh Indonesia

YOGYAKARTA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan  menerjunkan 10 maestro seni untuk menggembleng sedikitnya 150 pelajar menengah atas dan kejuruan (SMA/SMK) perwakilan dari berbagai sekolah di Indonesia. Selama sepuluh hari di Yogyakarta, para pelajar mendapatkan berbagai ilmu seni budaya dari berbagai daerah di belahan nusantara.

Direktur Kesenian, Direktorat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Endang Caturwati mengatakan Program tersebut merupakan upaya Kemendikbud   untuk menguatkan jati diri dan membangunan karakter bangsa melalui pembelajaran seni budaya kepada generasi muda.

“Setiap maestro mengajar 15 pelajar dari latar belakang berbeda. Mereka mendapat kesempatan menyerap pengalaman dan ilmu pengetahuan yang dimiliki para maestro,” katanya belum lama ini.

Ke-10 maestro yang menularkan ilmunya kepada para pelajar tersebut antara lain maestro seni melayu, Tom Ibnur dari Jambi; maestro tari gandrung, Temu Misti dari Banyuwangi; maestro tari Bali Ni Ketut Arini. Kemudian, maestro seni teater, Nano Riantiarno yang pegiat teater Koma Jakarta. Hadir juga Sirajul Huda asal Kalimantan Selatan yang merupakan maestro teater tradisi Mamanda.

Dari Seni music, maestro Sundari Soekotjo yang tak lain maestro kroncong, Ismet Ruchimat asal Bandung merupakan maestro seni musik etnik Samba Sunda, dan Amaq Raya asal Lombok yang merupakan maestro seni musik tradisi Gendang Beleq.

Untuk seni rupa, peluis Putu Sutawijaya dari Yogyakarta. Pria kelahiran Bali itu banyak menimba ilmu di Kampus ISI Yogyakarta. Karya-karyanya juga tak asing bagi seni rupa di Yogyakarta. Terakhir, I Made Sidia asal Bali yang tak lain pelaku Seni Multi Media.

Setelah 10 hari menimba ilmu, para pelajar itu unjuk kebolehan dengan mengelar pameran dan pagelaran di Gedung Pusat Kebudayaan Koesnadihardja Soemantri (Purna Budaya) Universitas Gajah Mada Yogyakarta.

Pertunjukan yang dihelat tadi malam,  Jumat (29 /07/2016) mampu  memukau ratusan penonton yang hadir. Mereka menampilkan beragam seni tari tradisi, seperti tari Bali, Melayu, hingga menyanyi kroncong, serta pameran seni lukis.

Para pelajar  mengaku senang karena pengalaman yang didapat dari para maestro seni sungguh luar biasa.

“Belajar dengan maestro itu sangat menyenangkan, kita jadi lebih termotifasi untuk terus berkarya, lebih bersemangat dalam belajar,” kata Abdul Aziz Asy Syukri, pelajar Jurusan Seni Lukis SMK N 9 Surakarta. (dan)

Redaktur: Rudi F

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com