Kedubes Proteksi Mahasiswa di Arab dari Ekstrimisme

YOGYAKARTA – Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi, H. Agus Maftuh Abegebriel tidak khawatir mahasiswa dan pelajar di Arab Saudi akan mengembangkan ekstimisme sekembalinya ke tanah air nanti. Menurutnya, Pemerintah Arab Saudi sendiri saat ini tengah gencar-gencarnya membendung paham ekstrim ala ISIS yang menjadi momok dunia.

“Kalau Saudi sana sekarang justru lagi gencar-gencarnya memerangi pemikiran-pemikiran yang ekstrim. Ada satu lembaga namanya I’tidal atau global center for combating extremist ideology. Itu untuk menamengi ideologi-ideologi yang ekstim. Kita juga memproteksi warga-warga kita terutama mahasiswa-mahasiswa dari ideologi-ideologi yang membahayakan negara tersebut,” tutur Agus Maftuh usai acara “Jumpa dan Kangen-Kangenan Sedulur Jogja”  di sebuah rumah makan di Jl. Timoho, Yogyakarta, Sabtu (15/10/2017) malam.

Dikatakan Agus Maftuh, langkah proteksi yang dilakukan Kedubes RI di Arab Saudi salah satunya dengan menyambangi mahasiswa-mahasiswa dari Indonesia dan menggelar pertemuan-pertemuan agar tetap tertanam nilai dan jiwa Pancasila,

“Kita jadikan di dalam hati mereka mahasiswa-mahasiswa yang jiwanya Garuda,” kata alumni Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga ini.

Agus Maftuh menambahkan, tidak begitu banyak mahasiswa-mahasiswa Indonesia di Saudi, lebih banyak di Mesir. Namun menurutnya untuk mahasiswa di Arab Saudi tidak ada kekhawatiran akan terbawa kepada pemikiran ekstrim,

“Tidak ada kekhawatiran karena kita punya rambu-rambu untuk itu dan Saudi sendiri juga ada sebuah lembaga-lembaga yang menyuarakan Islam yang wasatiyyah, Islam yang toleran,” tutupnya.

Acara Jumpa dan Kangen-Kangenan Sedulur Jogja tersebut dihadiri Guru Besar  UIN Sunan Kalijaga antara lain, Prof. Dr. Muhammad Machasin, Prof. Dr. Syihabuddin Qulyubi, Prof. Dr. Susiknan Azhari dan Prof. Dr Makhrus Munajat. Kemudian, Wakil Rektor III UIN Sunan Kalijaga, Dr. Waryono Abdul Ghofur, Direktur LP2M UIN Sunan Kalijaga, Dr. Almakin dan Dekan FISHUM UIN Sunan Kalijaga, Dr. Muhammad Sodiq.

Selain itu dosen-dosen UIN Sunan Kalijaga yang hadir antara lain, Dr. KH. Malik Madani, DR. Muhammad Hilmi, Dr. Ruhaini Duhayatin, Dr. Saefan Nur dan Dr. KH. Abdul Mustaqim dan Dr. Najib. Hadir pula dalam acara tersebut Ketua Pusat Studi Pancasila dan Bela Negara (PSPBN) UIN Sunan Kalijaga, Dr. Badrun Alaena dan Sekjen, Dr. Masroer, M.Si  (rd)

Redaktur: Ja’farudiin. AS

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com