Hasil Panen Padi MSP dengan PORIN di Demak Memuaskan

DEMAK – Lahan sawah percobaan atau Demplot penanaman padi varietas unggulan Mari Sejahterakan Petani (MSP) di lahan petani Desa Jungpasir, Wedung, Demak, Jawa Tengah, Kamis (15/03/2018) membuahkan hasil sesuai harapan. Panen padi MSP 13 di lahan seluas 6 hektar (ha) tersebut menunjukkan hasil beras sebanyak 8,8 ton per ha.

“Kalau riilnya bisa mencapai 6,8 ton Gabah Kering Panen (GKP) yang per kilogramnya Rp 5.200 saat ini,” kata Lukman, salah satu petani yang menanam padi MSP di sawahnya, Jumat (16/03/2018).

Menurut Lukman, hasil panan yang memuaskan tidak lepas dari perlakuan terhadap tanaman padi MSP dengan Pupuk Organik Indonesia (PORIN). Degan menggunakan PORIN, kata dia, tanah sawahnya terasa lembut dan lumpurnya lebih dalam hampir mendekati lutut yg sbelumnya hanya semata kakinya,

“Lumpurnya jadi tidak begitu lengket. Tambah gembur,” ujarnya.

Ia menjelaskan, lahan sawahnya yang ditanam MSP 13 dengan pupuk PORIN hanya membutuhkan kotoran hewan (Kohe) 4 ton diawal pengolahan, baru kemudian ditambahkan pupuk PORIN sebanyak  15 botol ukuran 230 mili liter (ml) dengan pola semprot  sebanyak empat kali. Selain itu, Lukman menjelskan, tiga penyemprotan PORIN tahap selanjutnya pada saat pertumbuhan tanaman,

“Kalau dihitung bercocok tanam dengan PORIN ini sangat murah yaitu 4 ton Kohe seharga Rp 500 per kilogram untuk luas lahan 1 hektar. Untuk penggunaan PORIN hanya 15 botol dengan harga per botolnya 125 ribu rupiah. Tentu masih diperlukan sedikit pengendali hama,” ujarnya.

Sementara, Ali Kharisma salah satu PPL dari Dinas Pertanian Demak mengatakan, dari hasil tiga sampling di sawah Lukman, dalam pengubinan tanaman padi MSP 13 dengan menggunakan PORIN hasilnya sangat bagus. Dari sampling yang diambil sebidang 2,5 x 2,5 meter tiap sampling, menghasilkan rata-rata sekira 5,4 hingga 5,7 kg.

“Padi ini berumur 104 hari sudah masak dan mentes. Ini dengan perlakuan organik murni menggunakan pupuk cair produksi PORIN,” katanya.

Panen juga dihadiri oleh Ir Surono Danu sebagai pemulia padi MSP. Ia mengatakan, padi seri MSP 13 ini pada taste (rasa) pulen agak bearoma wangi dan bentuk nya panjang (long rice) dan putih bersih.

“Beras yang dihasilkan dari panen pada lahan petani di Demak juga juga tidak berubah taste-nya dari yang sudah dihasilkan selama ini di berbagai wilayah di Indonesia,” ujarnya.

Di sisi lain, Zoly selaku agronomi pupuk PORIN mengatakan, sebelum lahan demplot  milik Lukman dan Ali diolah dengan PORIN menunjuk PH tanah 4,8 dan 5,2.

“Kemudian saat ditraktor lalu  ditaburi Kohe dengan disemprot PORIN, seminggu kemudian PH terbaca 6,7,” ungkapnya.

Kendati dalam pengamatannya, sawah sempat terendam air hujan, sehingga petani berupaya agar tanaman tidak tenggelam, namun hasilnya masih bagus.

“Memang sempat terkena hama Beluk, kira-kira 10 %. Tapi hasilnya ternyata masih bagus, ini menunjukkan padi MSP 13 dengan peerlakuan PORIN relative tahan hama,” ujarnya.

Di sisi lain, Pegiat MSP Demak, Muhyidin mengungkapkan, penggunaan PORIN membuat tanaman padi lebih sehat, meski padinya sudah merunduk (berisi), namun daun padi nampak masih segar,

“Saya menghitung bulir MSP 13 ini ada 258 hingga  265-an bahkan ada juga yang 287. Anakannya sekitar 37 hingga 54. Sebagian besar tumbuh malai 80  hingga 90%. Soal hama di wilayah ini memang begitu rentan bagi tanaman padi, tapi dengan benih MSP dan PORIN ini, cenderung lebih tahan hama,” tutupnya. (rd)

Redaktur: Ja’faruddin. AS

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com