Antisipasi Banjir dan Longsor, Pra TMMD Mulai Bangun Talud di Bantaran Kali Gajah Wong

YOGYAKARTA – Kota Yogyakarta selama ini termasuk rawan bencana banjir dan longsor. Salah satu titik rawan adalah di bantaran Kali (Sungai) Gajah Wong, Kelurahan Pandeyan, Kecamatan Umbulharjo yang saat ini menjadi fokus kegiatan Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) regular ke 101 Tahun 2018.

Sebagai upaya mengantisipasi terjadinya bencana banjir dan tanah longsor, satgas TMMD Kodim 0734/Yogyakarta membangun talud bronjong sepanjang 83 Meter dipinggiran kali Gajah Wong.

Satgas TMMD sekaligus Wadanramil  07 / Umbulharjo Kodim 0734/Yogyakarta, Lettu Inf Surono mengatakan talud mendesak untuk dibangun karena sudah mengancam pemukiman penduduk di RT 53 Rw 13 kampung Rambutan, Kelurahan Pandean,

“Akibat terus terkikis arus , tebing sungai menjadi mepet dengan pemukiman warga. Ini sangat membahayakan, apalagi saat ini  intensitas hujan cukup tinggi,” ujarnya, belum lama ini.

Lettu Surono menambahkan, pembangunan talud sudah mulai dikerjakan meskipun masih tahap Pra TMMD. Menurutnya, TMMD baru akan dibuka pada 28 Maret hingga penutupan 26 April 2018 mendatang. Pembangunan talud dengan bronjong berukuran lebar 1 meter x panjang 86 meter tersebut dikerjakan dengan bergotong-royong TNI dan masyarakat.

“Menariknya, masyarakat sangat antusias dan saling bahu-membahu tidak hanya kalangan pria dewasa, namun pemuda bahkan kaum perempuan pun juga ikut andil dalam bergotong royong. Tak ada lagi perbedaan, laki-laki perempuan semua berkerja,” ujarnya.

Sebelumnya, saat apel gelar pasukan Pra TMMD ke-101 Tahun 2018 di Kelurahan Pandean, Senin (19/03/2018) siang Dandim 0734/Yogyakarta Letkol Inf Rudi Firmansyah, S.E.,M.M. dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Danramil 07/Umbulharjo Mayor Kav cecep S, menyampaikan ucapan terima kasih kepada masyarakat  Pandeyan yang mendukung pelaksanaan TMMD.

Menurut Dandim, pelaksanaan Pra TMMD yang secara resmi di laksanakan terhitung mulai hari Minggu, 18 Maret 2018 dengan pembuatan talud jalan sepanjang 86 meter di bantararan Kali Gajah Wong. Selain itu, kata diam ada sasaran tambahan yakni Rehab RTLH (Rumah tidak layak huni) sebanyak 10 unit, satu unit MCK dan satu unit Balai RW.

“Pra TMMD,  dilaksanakan dengan tujuan untuk menggarap pekerjaan atau sasaran cukup berat yang diperkirakan tidak selesai dikerjakan selama TMMD berlangsung. Saya berharap dengan adanya Pra TMMD ini kita harus benar-benar melaksanakan dengan sungguh-sungguh sehingga bisa mencapai target yang sudah ditentukan,” ucap Mayor Cecep saat membacakan amanat Dandim.

Di sisi lain, Sri Mulyani (50) warga Kampung Gambiran, yang rumahnya direhab oleh satgas TMMD dari Kodim 0734/Yogyakarta mengaku sangat bahagia. Sebab, rumahnya yang berada di bantaran sungai Gajah Wong, masuk dalam kategori  daerah rawan bencana longsor,

“Saya sangat berterimakasih kepada Bapak-Bapak tantara dari Kodim Jogja, sudah membuatkan talud supaya tebing sungai tidak longsor sekaligus merehab rumah saya yang sudah reyot ini,” ungkapnya.(rd)

Redaktur: Ja’faruddin AS

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com