Budaya  

Gelar Seni Tujuh Candi, Langkah Wujudkan Mimpi Prambanan Pintu Gerbang Wisata

SLEMAN– Gelar seni di tujuh kawasan candi resmi  sejak Selasa (02/10/2018) malam yang lalu di Tebing Breksi, kawasan Candi Barong, Prambanan, Sleman,Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Sendra tari dari Sanggar Ngrayung Bokoharjo pimpinan Surono Kleyor, menjadi salah satu pertunjukan yang menyedot perhatian pengunjung  dalam gelar seni  tersebut. Puluhan seniman terlibat dalam pementasan tersebut.

Koordinator Seniman, Hajar Wisnu Satoto mengatakan kegiatan gelar seni  tujuh Candi ini bisa sebagai pematik untuk membesarkan kawasan Prambanan sebagai pintu gerbang wisatawan. Terlebih, kata dia, banyak potensi lokal yang bisa dikembangkan untuk kesejahteran bersama sesuai kemampuan masing-masing,

“Pentingnya kebersamaan untuk mewujudkan mimpi besar menjadikan Prambanan pintu masuk gerbang wisata,” kata pria yang akrap disapa Totok ini.

Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman Aji Wulantara  mengungkapkan, kegiatan gelar seni tujuh candi merupakan salah satu upaya pemerintah dalam melestarikan seni dan budaya yang ada di tengah masyarakat,

“Gelar Seni di 7 kawasan Candi yang kita gelar ini gratis untuk masyarakat,” kata Aji.

Dikatakan Aji, kegiatan ini baru pertama kali digelar dengan menggunakan dana keistimewaan, sehingga masyarakat tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli tiket untuk menyaksikan berbagai pertunjukan.

Sementara itu Bupati Sleman, Sri Purnomo berharap kegiatan serupa terus dilakukan secara berkala dengan mengandeng semua pihak,

“ Terlebih, kegiatan ini juga sebagai salah satu upaya dalam menarik wisatawan untuk berkunjung ke lokasi candi yang banyak tersebar di Kota 1000 Candi ini (Prambanan). Tempat ini (Tebing Breksi,red) tahun lalu juga ditetapkan sebagai destinasi wisata unggulan dari Kementerian Pariwisata,” katanya saat secara resmi membuka Gelar Seni Tujuh Candi.

Sekadar informasi, gelar seni 7 kawasan candi ini dilangsungkan sepekan mulai tanggal 1 hingga 7 Oktober 2018. Pada Senin(01/10/2018) kemarin  digelar di Candi Abang dengan Tari Klasik dan Frahmen Jabang Leluko, lahirnya Gatotkoco yang dibawakan seniman Berbah.

Selanjutnya, Selasa (02/10/2018) pementasan Sendra tari dari Sanggar Ngrayung Bokoharjo . Untuk hari ketiga di gelar di Candi Banyunibo dengan pementasan sendratari cerita Bandung Bondowoso oleh Sanggar Puri Prambanan.

Hari ke 4 di Candi Sari dengan lakon Brojonoto Sayemboro oleh Sanggar Topeng Pedalangan Gondowasitan. Kemudian hari ke lima di Candi Sambisari dengan lakon Sayemprobo Paeko (diambil dari cuplikan cerita Ramayana; saat Honoman mendapat tugas dari Prabu Rama untuk mencari Shinta yang diculik Rahwana) oleh Sanggar Magada.

Hari keenam dari Sanggar Tarabhawana dengan lakon Babad Kalasan di Candi Kalasan. Terakhir di Candi Kawasan Candi Ijo yang menggunakan Tebing Breksi sebagai pementasan dengan lakon Wayang Menak Kokarip oleh Sanggar Cikrak. (dan)

Redaktur: Faisal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com