Para Juara Volcano RUN 2019 Beri Motivasi Kepada Anak Yatim Piatu di Socio Eco Preneur Pokoh

SLEMAN – Belum sempat beristirahat, beberapa atlet lari nasional peraih juara dalam event Volcano Run 2019 di Museum Gunung Merapi, Pakem, Sleman, Minggu (10/03/2019) pagi, langsung berkegiatan sosial usai bertanding.

Mereka mengunjungi rintisan desa wisata Sugianto Harjo Semangun (SHS) Socio Eco Preneur Pokoh, Banyurejo, Tempel, Sleman untuk menghadiri silaturahmi bersama Yayasan Al – Qoyyum yang memberikan santunan untuk anak-anak yatim piatu dan orang tua asuh.

Para juara Volcano Run tersebut adalah Rieke Febrianti (Juara 3 Putri 10 KM), Ambar Winarsih (Juara 2 Putri 10 Km), Ranto (Juara 1 Putra 21 Km),  Ricky Nababan (Juara 2 Putra 21 Km), Ardiansyah (Juara 3 Putra 10 Km), dan Febtri Putra Zega (Juara 3 Putra 10 Km).

Rieke mengungkapkan, dia bersama teman-temannya datang ke SHS Socio Eco Preneur Pokoh atas undangan penyelenggara kegiatan. Selain itu, ia merasa terpanggil untuk membantu anak-anak yatim piatu meski hanya sekadar untuk berbagi pengalaman dan memotivasi agar bisa meraih prestasi,

“Pertama kali saya ikut lomba lari sempat menangis, karena saat itu salah masuk ke arena pria. Potongan saya waktu itu memang seperti cowo. Karena kesalahan itu, saya dimarahi. Tapi saya tidak menyerah. Sampai akhirnya bisa menjadi juara 1 di Popnas dua kali 2017 dan 2018,” katanya di hadapan puluhan anak-anak yatim piatu yang hadir.

“Pesan saya kepada teman-teman, jangan minder dengan kondisi teman-teman. Belajar yang giat, berjuang dengan tanpa Lelah untuk berprestasi dan meraih cita-cita,” pesan Rieke yang masih pelajar kelas 1 SMA Kristen 1 Salatiga.

Ardiansyah menambahkan, untuk meraih prestasi dalam olah raga lari tidak mudah. Menurutnya, ia harus merelakan tidak banyak bermain untuk belajar dan latihan rutin. Ardiansyah juga berpesan agar anak-anak yatim piatu tidak mudah menyerah untuk mewujudkan impiannya,

“Jika terus berusaha, pantang menyerah, bersemangat, dan berdoa in syaa Allah akan ada jalan untuk mencapai impian teman-teman,” kata atlet muda dengan segudang prestasi ini.

Pendiri Yayasan Al – Qoyyum, Prof. Dr. Muhadjir Darwin, MPA mengungkapkan, Yayasan Al – Qoyyum merupakan Yayasan yang bergerak untuk pengabdian kepada masyarakat dan fokus utamanya untuk lebih membuka akses pendidikan anak yatim piatu. Kehadiran atlet-atlet lari muda untuk memberikan motivasi diharapkan bisa menambah semangat anak-anak yatim piatu,

“Motivasi dari para atlet lari yang masih muda ini perlu untuk membangkitkan semangat anak-anak yatim piatu untuk lebih giat belajar dan berprestasi,” kata Ketua Program Studi Magister dan Doktor Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan Universitas Gadjah Mada (MDKIK UGM) ini.

Sementara itu, Penggagas Socio Eco Preneur Pokoh Menuju Desa Wisata, Sugiyanto Harjo Semangun mengungkapkan, setiap anak Indonesia harus memiliki semangat yang sama untuk berprestasi, termasuk anak-anak yatim piatu. Meski kehilangan orang tua, tidak boleh putus harapan untuk menjadi lebih baik di masa mendatang,

“Semangat dari para atlet lari yang masih muda-muda ini perlu ditularkan kepada anak-anak yatim piatu. Mereka juga memiliki potensi dan harapan untuk menjadi anak-anak bangsa yang berprestasi dan memberikan kontribusi untuk bangsa dan negara,” tandas Sugiyanto yang juga Ketua Ikatan Alumni LEMHANNAS Daerah Istimewa Yogyakarta (IKAL-DIY).

Salah seorang anak yatim, Nur Ikhsan (7) mengaku senang mendapat bantuan perlengkapan sekolah dari Yayasan Al – Qoyyum dan SHS Socio Eco Preneur. Selain itu, Ikhsan yang mengaku suka lari juga senang bertemu dengan para juara lomba lari,

 “Iya, senang juga (bertemu atlet lari). Aku ingin jadi juara juga,” ujarnya. (rd)

 Redaktur: Ja’faruddin AS

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com