Membumikan Al-Quran di Desa Segaran

Oleh: Nadia Haque*

Istilah membumikan al-Qur’an barangkali masih terdengar asing di sebagian telinga masyarakat kita (tentu yang beragama Islam atau muslim). Maksud dari istilah tersebut adalah bagaimana cara agar Al-Quran bisa dekat dengan kita, dalam artian bisa kita implementasikan atau wujudkan didalam kehidupan sehari-hari. Menurut Prof. Dr Quraish Shihab, seorang ahli tafsir di Indonesia, istilah membumikan alquran adalah  mengimplementasikan nila-nilai luhur kitab suci di kehidupan sehari-hari.

Latar belakang adanya istilah membumikan Al-Qur’an  karena Al-Qur’an ini dianggap masih melangit. Dalam artian Al-Qur’ran masih sangat jauh sekali dengan kehidupan kita. Padahal idealnya Al-Qur’an itu dekat dengan kita. Maka dari itu, kita sebagai umat muslim tidak boleh hanya membaca Al-Qur’an saja tetapi harus merenungkan, mendalami setiap makna-makna yang terkandung di dalamnya, serta dapat mengaplikasikannya di dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, lahirlah istilah membumikan Al-Qur’an ini, dengan harapan seluruh umat Islam bisa selalu menghadirkan Al-Qur’an ditengah-tengah kehidupannya.

Agar bisa mengimplementasikan istilah membumikan Al-Qur’an, penulis mencoba melakukan praktik dalam kegiatan sebagai Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang di Desa Segaran, Semarang. Diantaranya, pertama, mengadakan kegiatan muqadaman. Kedua, mengadakan pengajian asmaul husna.

Membumikan al-Qur’an ini bertujuan agar semua umat Islam yang berada di muka bumi bisa menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Sebab, bisa kita pahami bersama bahwa Al-Qur’an diturunkan Allah SWT melalui perantara malaikat Jibril mempunyai beberapa maksud, salah satunya adalah al-Huda atau pentunjuk. Makna al-Huda dalam Al-Qur’an adalah pentunjuk yang dapat menuntun atau mengantarkan manusia dari kesesatan menuju jalan kebenaran atau singkatnya penjelasan dan petunjuk jalan yang akan mengantarkan seseorang kepada tujuan sehingga meraih kemenangan di sisi Allah SWT.

Bentuk yang dilakukan oleh masyarakat dalam mewujudkan eksistensi membumikan al-Qur’an adalah dengan melakukan kegiatan muqadaman. Kegiatan ini dilakukan dengan cara membaca al-Qur’an 30 juz atau khataman al-Qur’an secara bin-nadzar yang dilakukan dalam satu waktu dan satu majelis. Tujuan melakukan kegiatan ini adalah untuk mendoakan keluarga-keluarganya yang lebih dahulu meninggal dunia. Kegiatan muqadaman ini biasanya dilakukan pada 100 hari atau 1000 hari meninggalnya salah satu keluarga tersebut. 

Contoh bentuk implementasi membumikan al-Qur’an lainnya adalah mengadakan pengajian asmaul husna yang biasa dilakukan pada masyarakat di salah satu desa Purwoy Semarang. Kegiatan ini biasanya dilakukan seminggu sekali pada hari jumat.  Mayoritas yang mengikuti kegiatan pengajian ini adalah ibu-ibu. Pembukaan kegiatan pengajian asmaul husna Yasin dan tahlil adalah pembuka dalam kegiatan , kemudian dilanjutkan dengan pembacaan asmaul husna serta penutup acara ini diisi dengan mauidloh hasana yang dimaksudkan agar ibu-ibu atau seluruh umat Islam selalu bersemangan dalam mengerjakan perkara yang ma’ruf dan meninggalkan yang mungkar.

Beberapa bentuk  semangat adanya kegiatan ini pertama, masyarakat gemar membaca alquran. Kedua, bapak-bapak dan ibu-ibu masyarakat desa segaran gemar melakukan pengajian yasin dan tahlil setiap malam jumat. Ketiga, menambah semangat dalam membaca alquran masyarakat muslim yang berada di Indonesia khusunya masyarakat desa Segaran.

Dampak yang dirasakan masyarakat desa Segaran dengan adanya istilah membumikan quran adalah eratnya persaudaraan antar masyarakat desa, menumbuhkan semangat tolong menolong sesama umat muslim serta masyarakat tersebut berusaha selalu melakukan hal-hal yang ma’ruf (baik) dan meninggalkan hal yang mungkar (buruk).

Oleh karena itu kegiatan dalam rangka mengimplementasikan istilah membumikan al-Qur’an dinilai sangatlah penting serta banyak manfaat yang didapatkan apabila kita selalu melibatkan atau menghadirkan al-Qur’an didalan kehidupan sehari-hari kita. (*)

*Penulis adalah Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com