SURABAYA – Sudah lebih dari 3×24 jam dari waktu yang didedikasikan oleh Forum Ketum Badko se-Indonesia untuk menyatukan Himpunan di bawah kepemimpinan Pj. Ketum Arya Kharisma dan Pj. Ketum Abdul Muis masih terkendala dengan sikap acuhnya salah satu pihak.
“Sudah lebih dari tiga hari, saudara Arya Kharisma tak komunikatif seperti layaknya waktu dia ada kepentingan,” tutur Juru Bicara Forum Ketum Badko HMI se-Indonesia, Zainuddin dalam keterangan tertulisnya dari Surabaya.
Berbeda dengan Arya, menurut Zainuddin hasil komunikasi Forum Badko HMI Se Indonesia dengan Pj. Ketum Abdul Muis yang mau menurunkan egonya demi penyatuan dan kesatuan himpunan (HMI, red),
“Arya ini sudah tersandera dengan buaian MN KAHMI yang berdiri untuk menyelamatkan karirnya, bukan HMI nya” tambahnya.
Di tempat terpisah, Alwi Hasbi Silalahi, turut memberikan keterangannya hasil komunikasi dengan Majelis Nasional Korps Alumni HMI (MN-KAHMI). Menurutnya MN KAHMI sudah terlalu mengintervensi HMI, sehingga justru melemahkan HMI,
“MN KAHMI merupakan pihak yang paling aktif untuk membuat HMI lemah, mulai dari setting menurunkan Ketum PB HMI mandataris Kongres Ambon hingga memaksa Arya menjadi Pj. Ketum, meskipun inkonstitusuonal,” tuturnya.
Pelaksanaan Kongres HMI yang dibuka oleh Presiden Jokowi dengan ijin Kapolri di Surabaya, ternyata tidak membawa HMI kepada perbaikan organisasi.
“MN KAHMI menjerumuskan Jokowi pada aktifitas pembelahan organisasi HMI, sudah acaranya inkonstitusional, ilegal dipaksakan sesuai order pihak eksternal, tak tepat waktu lagi” tutur pria asal Asahan, Sumatera Utara.
Sebagaimana diketahui, sedianya Kongres HMI Ke 31 di Surabaya diselenggarakan dari 17 hingga 22 Maret 2021. Arena Kongres bertempat di Islamic Center, Dukuh Kupang Surabaya dan di Asrama Haji, Sukolilo, Surabaya. Informasi terakhir, agenda kongres HMI telah menabrak ijin pemakaian tempat Islamic Center yang telah berakhir pada tanggal 24 Maret 2021 jam 10 pagi. (kt3)
Redaktur: Hamzah