Sebut ‘Jokowi Antek Asing’ Aksi Tolak Kenaikan Harga BBM Ricuh

SLEMAN – Aksi menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh mahasiswa di Yogyakarta belum surut. Bahkan aksi mahasiswa yang terhimpun dalam Aliansi Mahasiswa se Yogyakarta di Jalan Laksda Adi Sucipto, tepatnya di pertigaan kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Kamis (27/11/2014) berujung ricuh.

Massa Mahasiswa terlibat bentrok dengan petugas kepolisian yang mengamankan aksi. 

Mahasiswa keluar kampus untuk menggelar aksinya sekitara Pukul 14.30, dalam aksinya mahasiswa yang ter diri dari beberapa elemen gerakan mahasiswa diantaranya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), PMII. LMND dan beberapa gerakan lainnya, membawa keranda bertuliskan “Jokowi Antek Asing”. Keranda tersebut sebagai symbol matinya demokrasi dan nurani pemerintahamn Jokowi-JK  yang menaikkan harga BBM.

Mahasiswa sempat melakukan orasi di tengah pertigaan dan menyetrukan agar pemerintah segera menurunkan harga BBM yang menyengsarakan rakyat.

“Dengan menaikkan harga BBM yang menambah beban hidup rakyat, membuktikan bahwa pemerintahan Jokowi-JK tidak memihak kepada kepentingan rakyat. Pemerintahan Jokowi-JK pro terhadap asing. Jokowi-Jk telah menjadi agen imperialis yang menyengsarakan rakyat Indonesia,” tandas Zaenudin, salah seorang peserta aksi dalam orasinya.

Keributan bermula ketika mahasiswa hendak memblokir jalan untuk menggelar shalat jenazah. Beberapa pengguna jalan yang melintas terlihat terpaksa memutar balik menghindari massa mahasiswa.

“Iya mas, tadi ada demo di UIN, jalanan macet, mahasiswa bentrok sama Polisi, saya juga putar balik,” kata Wahyu (34) warga Condong Catur, Depok, Sleman, yang melintas di lokasi kejadian kepada jogjakartanews.com. Meski demikian wahyu tak masalah dengan aksi tersebut, karena dia juga tidak setuju dengan kenaikan BBM.

“Kalau bisa sih jangan naik, mas, jadi apa-apa mahal,” ujarnya sambil berlalu.

Saat massa mahasiswa mulai memblokir jalan, Polisi kemudian mendekati massa aksi untuk mengatur lalulintas, dan menghimbau agar Mahasiswa tetap tertib dalam berunjuk rasa. Namun, ketegangan terjadi saat mahasiswa menutup semua badan jalan. Sempat terjadi aksi pelemparan batu dari mahasiswa ke arah polisi, yang kemudian dibalas dengan menembakkan gas air mata oleh polisi.

Meski  mahasiswa dibuat kocar-kacir, dan mundur , namun tetap melakukan perlawanan terhadap polisi.  Untuk membubarkan massa,  pelisi membunyikan sirine pemekak telinga. Saat bentrokan terjadi, polisi menutup jalan utama menuju kampus UIN. Pantauan jogjakartanews.com terlihat ada mahasiswa yang diamankan polisi saat terjadi kericuhan.

Pantauan jogjakartanews.com, hingga sekitar Pukul 16.30 polisi masih berjaga di sekitar pertigaan Kampus UIN, karena ditengarai mahasiswa masih berkumpul untuk melanjutkan aksinya, meski tidak seramai sebelumnya. (ian/kontributor)

Redaktur: Rudi F

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com