Milenial Menyongsong Bonus Demografi

Oleh: Muhammad Ikhsan Hidayat*

Bangsa Indonesia akan dihadapkan pada era dimana keadaan jumlah penduduk usia produktif yang lebih tinggi dibandingkan dengan usia yang tidak produktif. Pada era milenial saat ini, pemuda sebagai salah satu bagian dari usia produktif sangat mungkin untuk berkarya dan menghasilkan sesuatu. Nah, berbicara soal usia produktif, maka ada kaitannya dengan istilah bonus demografi. Menurut Tifatu Sembiring, bonus demografi (demographic dividen) adalah suatu keadaan penduduk yang menguntungkan, dikarenakan jumlah penduduk yang didominasi oleh orang-orang yang berusia produktif.

Bonus demografi merupakansuatu keuntungan. Kata demografi berarti sebuah bahasan mengenai rakyat ataupun penduduk, yang kependudukan usia produktif lebih besar atau lebih mendominasi dari sekian banyak jumlah penduduk di Indonesia. Masa ini akan dialami Indonesia pada tahun 2020 hingga 2030.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS),usia produktif ialah mereka yang berada pada usia 15 sampai dengan 64 tahun. Sensus penduduk pada tahun 2010, menghasilkan data bahwa yang termasuk kedalam kategori usia produktif mencapai sekitar 157 juta orang. Akan mencapai puncak bonus demografi ketika jumlah usia produktif mencapai 70% dari jumlah penduduk total yang diperkirakan akan terjadi pada tahun 2030. Jumlah tersebut tentunya tidak sedikit. Apabila kelompok tersebut banyak yang berkualitas, maka negara akan sangat diuntungan dengan produktivitas yang tinggi dari mereka. Diharapkan dari mereka mampu menghasilkan produk dan jasa dengan ketrampilannya masing-masing.

Tidak bisa dipungkiri, bahwa generasi milenial merupakan generasi yang akan menjadi penerus bangsa, sehingga maju mundurnya suatu bangsa ditentukan dari kualitas mereka. Tujuan besar Indonesia yang diantaranya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa serta mewujudkan Indonesia adil dan makmur.Semua itu dapat terwujud apabila seluruh komponen bangsa mendukung, termasuk milenial. Maka, kaum milenial mempunyai peranan penting dalam menentukan masa depan bangsa. 

Dalam bidang pendidikan merupakan salah satu cara yang paling berpengaruh dalam pembentukan SDM berkualitas. Upaya untuk meningkatkan daya saing suatu bangsa dengan mencerdaskan generasi mudanya, yaitu yang luas wawasannya, produktif, dan punya keahlian yang mumpuni.Pendidikan yang baik dapat meningkatkan atau menghasilkan SDM yang baik pula, guna terciptanya generasi berkarakter.

Namun, kondisi pendidikan Indonesia saat ini masih jauh dari yang diharapkan. Karakter maupun budi luhur para pelajar kini kian memudar. Padahal karakter yang penuh dengan kearifan dan religiulitas dulunya telah tertanam, sehingga membedakan pelajar Indonesia dengan pelajar bangsa lain. Maka, perlu adanya inovasi yang dilakukan oleh seluruh elemen masyarakat. Pemerintah juga bisa melakukan program-program yang dapat membenahi sistem pendidikan di Indonesia secara total.

Karena keuntungan dari bonus demografi akan dinikmati oleh negara, maka bisa dijadikan peluang untuk membuat Indonesia dalam proses perkembangannya menjadi negara maju. Karena merupakan hasil dari banyaknya jumlah penduduk produktif dalam masyarakat. Maka, kesempatan ini bisa dijadikansebagai sebuah keuntungan (demographic dividen) bagi bangsa, bukan malah menjadi beban demografi (demographic burden).

Untuk itu,seluruh masyarakat khususnya pemuda juga harus bisa menyesuaikan diri terhadap lingkungan,apalagi ketika akan menghadapi era bonus demografi saat ini. Dengan begitu, generasi milenial yang berkompeten dapat terwujud. Akan tetapi, perlu diingat bahwa selain berkompeten,para pemuda juga harus berkarakter, karena dengan modal pendidikan saja belum cukup, dibutuhkan keimanan dan ketaqwaan guna membentengi diri dari perbuatan yang tidak diinginkan.

Meningkatnya sumber daya manusia berarti ada peluang bertambahnya pendapatan di Indonesia. Berdampak pada pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Sehingga dapat memberi harapan besar dalam pertumbuhan ekonomi. Dalam membangun SDM, kita bisa memulainya dari sekarang juga, tidak perlu terlalu bergantung pada pemerintah. Dengan begitu, yang diharapkan pada masa yang akan datang Indonesia mampu bersaing dalam perekonomian secara global.

Generasi milenial sebagai pemegang tongkat estafet kepemimpinan bangsa Indonesia ke depan, dituntut untuk memiliki kompetensi dalam bidangnya masing-masing.Untuk itu, denganbakat yang dimiliki oleh generasi milenial dapat menjadikannya semakin termotivasi untukberkompetisi. Yaitu dengan meningkatkan kualitas para pemuda Indonesia dalam bidang pendidikan juga diberbagai ketrampilan (life skill). Karena dengan sumber daya yang berkualitas, maka akan berdampak pada bonus demografi.

Perlu disikapi dengan baik tentang adanya bonus demografi ini. Dengan begitu,kedepannya akan sangat menguntungkan, selain melakukan peningkatan angkatan kerja, juga diikuti dengan peningkatan kualitas tiap individu. Karena salah satu keberhasilan suatu negara ditentukan oleh SDM yang dimiliki oleh negara itu sendiri. Ibarat pisau yang bermata dua, bonus demografi pun sama. Jika kita bisa mengambil manfaat dengan sebaik-baiknya dan juga dikelola dengan benar, maka hasilnya pun akan baik dan sesuai harapan. Namun disisi lain merupakan sebuah bencana apabila tidak mempersiapkan SDM dengan baik.

Maka, harus kita manfaatkan dengan baik dan semaksimal mungkin peluang ini. Sangat dibutuhkan partisipasi dan dorongan dari masyarakat demi suksesnya bonus demografi. Agar dimasa yang akan datang dapat memberikan dampak pada peningkatan ekonomi dan kesejahteraan bagi Indonesia. (*)

*Penulis adalah Mahasiswa jurusan Ilmu Seni dan Arsitektur Islam UIN Walisongo Semarang

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com