BANJARNEGARA – Pemerintah Provinsi belum menetapkan bencana tanah longsor di Dusun Jemblungan, Desa Sampang, Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah, sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Hal itu dikatakan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat meninjau lokasi kejadian, Sabtu (13/12/2014) siang.
“Makanya saya cek ke sini langsung. Mudah-mudahan banyak korban selamat. Namun tidak menutup kemungkinan menjadi KLB” kata Ganjar kepada wartawan.
Ganjar mengaku sudah berkoordinasi dengan BNPB, Bupati Banjarnegara dan Wonosobo untuk terus memantau perkembangan evakuasi korban. Menurutnya, tim SAR Gabungan Basarnas, TNI, Polri, dan relawan masih melakukan upaya pencarian korban bencana tanah longsor .
Berdasarkan laporan yang ia terima, tim SAR sudah berhasil mengevakuasi 18 orang korban meninggal dari tempat kejadian. Jumlah warga Dusun Jemblung RT 05 RW 01 yang tertimpa longsor diperkirakan sekitar 100 orang, sedangkan warga lainnya berhasil menyelamatkan diri.
“Informasi dari kepala desa, jumlah warga yang tertimbun longsor masih sekitar 100 orang,” ungkap Ganjar yang datang dengan menggunakan helikopter TNI AD Kodam IV Diponegoro..
Menurut Ganjar, pendataan korban oleh Pemerintah Desa sangat dibutuhkan untuk membantu proses pencarian korban, sehingga bisa menentukan masa tanggap darurat.
“Masa tanggap darurat dapat ditutup sampai seluruh korban dapat ditemukan, saat ini saya berharap penanganan terbaik dan cepat untuk korban,” tukasnya.
Dikatakan Ganjar, untuk mempercepat evakuasi, TNI Angkatan Darat sudah siap membantu dengan menerjunkan personel Zeni Tempur (Zipur) agar penanganan material longsoran dapat lebih cepat dilakukan. Dia juga mengimbau masyarakat di sekitar lokasi bencana longsor untuk tetap waspada karena cuaca masih memungkinkan terjadinya pergerakan tanah.
Terkait adanya informasi warga luar Desa Sampang yang diperkirakan turut menjadi korban longsor Dusun Jemblung karena sedang melintas saat bencana terjadi, Ganjar mengimbau para kepala desa untuk mendata dan menginformasikan ke BPBD jika ada warganya yang diduga menjadi korban.
Berdasarkan pendataan sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) banjarnegara, jumlah pengungsi bencana longsor Dusun Jemblung mencapai 577 jiwa yang tersebar di 10 pos pengungsian. Sedangkan korban luka-luka sebanyak 16 orang dirawat di dua tempat yaitu Puskesmas Karangkobar dan RSUD Banjarnegara. (bom/kontributor)
Redaktur: Tarnowo