GIS 3 Jogja Peringati Hari Guru 2025 dengan Seminar Visioner: Menata Ulang Profesi Guru sebagai Profesi Kolaboratif

GIS 3 Jogja memperingati Hari Guru Nasional Tahun 2025 dengan terobosan penting dengan menggelar Seminar bertema “National Teacher’s Day Seminar: Recasting Teaching as a Collaborative Profession” pada Selasa, 25 November 2025, di Aula GIS 3 Jogja. Foto: Fefin
GIS 3 Jogja memperingati Hari Guru Nasional Tahun 2025 dengan terobosan penting dengan menggelar Seminar bertema “National Teacher’s Day Seminar: Recasting Teaching as a Collaborative Profession” pada Selasa, 25 November 2025, di Aula GIS 3 Jogja. Foto: Fefin

“Saat Memperingati Hari Guru Nasional 2025, Global Islamic School 3 Yogyakarta ( GIS 3 Jogja ) menunjukkan kalibernya sebagai sekolah Favorit di Yogyakarta yang visioner” 

YOGYAKARTA – GIS 3 Jogja merayakan Hari Guru Nasional 2025 dengan langkah berbeda. Alih-alih seremoni, sekolah ini justru menggelar seminar inspiratif bertema “National Teacher’s Day Seminar: Recasting Teaching as a Collaborative Profession” pada Selasa, 25 November 2025 di Aula GIS 3 Jogja.

Kegiatan yang diikuti sekitar 100 guru dan tenaga kependidikan tersebut menghadirkan narasumber utama Dr. Nur Cholimah, S.Pd., M.Pd., akademisi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Seminar ini mengajak para pendidik meninjau ulang peran guru di tengah derasnya tantangan abad ke-21.

Dalam paparannya, Nur Cholimah menegaskan bahwa kebutuhan pembelajaran masa kini telah berkembang. Guru kini dituntut membantu siswa menguasai 6K, yakni berpikir kritis, kreatif, komunikatif, kolaboratif, berkarakter dalam memecahkan masalah, serta memiliki kompetensi meta-learning.

“Meta-learning adalah kemampuan siswa mengelola pikiran, strategi, dan emosinya sendiri selama belajar. Ini kunci untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat,” jelasnya.

Menurut Ketua Departemen PAUD FIP UNY & Promotor STEFin tersebut, tema seminar sangat relevan dengan perubahan besar dunia pendidikan yang kini bergerak dari era transmisi pengetahuan menuju transformasi kolaboratif.

“Tantangan guru bukan hanya mengajar materi. Ada tugas membangun karakter, empati, dan literasi digital. Semua itu mustahil jika guru bekerja sendiri. Era ini menuntut guru menjadi pembelajar yang berkolaborasi,” tegasnya.

Ia menjelaskan bahwa Collaborative Profession mencakup proses belajar bersama guru, tumbuh bersama siswa, dan berkembang bersama komunitas. Konsep deep learning pun ditegaskan bukan sekadar teknologi kecerdasan buatan, tetapi juga pembelajaran bermakna yang menguatkan pemahaman konsep serta nilai.

Nur Cholimah berharap kolaborasi yang luas, yakni antar guru, guru dengan siswa, orang tua, hingga masyarakat, sehingga dapat mewujudkan pembelajaran mendalam yang sejati.

Dalam kesempatan itu, Nur Cholimah juga menyampaikan apresiasi khusus kepada para guru GIS 3 Jogja.

“Guru GIS 3 Jogja sangat adaptif, memanfaatkan momentum Hari Guru untuk meningkatkan kompetensi melalui seminar. Guru-gurunya tampak santun dan percaya diri,” ungkapnya.

“Tetaplah menjadi guru yang tulus dan tak kenal lelah belajar, memiliki growth mindset, serta selalu siap berkolaborasi. Selamat Hari Guru untuk seluruh guru di Indonesia,” pesan Nur Cholimah

Sementara itu, Direktur GIS 3 Jogja, Aini Husna, M.Pd., turut menyampaikan pesan inspiratif bagi para pendidik di sekolahnya.

“Di Hari Guru ini, saya mengajak para guru untuk meluruskan niat, memperkuat motivasi, dan meneguhkan jati diri,” tuturnya.

Menurutnya, di era digital dan global yang serbacepat, pendidik sangat membutuhkan stamina intelektual, sosial, dan moral yang kuat agar mampu menghadapi beragam persoalan siswa.

Seminar ini menjadi bukti komitmen GIS 3 Jogja dalam meningkatkan kualitas dan profesionalitas guru. Melalui pendekatan kolaboratif, sekolah ini ingin terus menjadi model pendidikan yang adaptif, responsif, dan relevan bagi perkembangan dunia pendidikan Indonesia.***

Redaktur; Fefin Dwi Setyawati

60 / 100 Skor SEO

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com