PURWOKERTO – Ketua MPC Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Banyumas, Yudho F Sudiro., SH.,MH mengapresiasi dan memberi penghargaan kepada Fungsionaris PB HMI Departemen Kewirausahaan, Aristianto Zamzami atas buku karyanya , Sukses Itu Tak Seperti Kata Motivator Doping Wirausaha Dosis Tinggi Buat Hadapi Pasar Bebas.
Tokoh pemuda Banyumas yang akrab disapa Mas Iteng ini menilai buku karya Aristianto Zamzami tak sekadar menggugah semangat berwirausaha, namun juga menggugah jiwa nasionalisme.
Menurut Iteng, rongrongan terhadap Pancasila, ideologi besar bangsa Indonesia saat ini kian jelas. Bangsa asing, kata Iteng, dengan idelogi Neoliberalismenya serta paham-paham radikal yang bertentangan dengan Pancasila, kian menyusup dan merongrong Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Bahkan, di bidang ekonomi pun, warga NKRI saat ini dipaksa hanya menjadi konsumen produk-produk dan jasa Asing di era perdagangan bebas. Hal ini jelas mengancam jiwa nasionalisme dan Pancasila,” kata Iteng saat menerima kunjungan Aristianto Zamzami yang juga pengusaha muda di kediamannya di Purwokerto, belum lama ini.
Dikatakan Iteng, PP Banyumas mengapresiasi hadirnya buku karya Aristianto Zamzami yang juga Direktur di dua perusahaan PT. Karya Buana Nusantara (Perusahaan jasa bongkar muat batu bara di PLTU Cirebon) dan Direktur PT. Media Wartatama Berdikari (penerbit jogjakartanews.com) .
Mengutip pidato Bung Karno, ‘kita memang harus menjadi bangsa yang berdikari, jangan mau diintervensi Asing’, Iteng menilai buku Aristianto zamzami adalah salah satu solusi persolan ekonomi Bangsa.
“Berwirausaha adalah hal yang semestinya dilakukan agar kita tidak menjadi ‘Kuli di Negeri Sendiri’. Selain itu agar pemuda juga tidak terbawa paham radikal seperti ISIS saat ini. Mereka yang direkrut kan pekerjaannya tidak jelas, atau bahkan mungkin pengangguran. Anggota PP Banyumas, kata Iteng, juga banyak yang berwirausaha.
Sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan, Iteng memberikan jas PP kepada Aristianto Zamzami.
“Saya sangat berterimakasih kepada PP Banyumas, terutama mas Iteng yang mengapresiasi karya sederhana saya. Mudah-mudahan pemikiran-pemikiran saya bisa bermanfaat bagi pembaca. Tentu jika masih banyak kekurangan saya yang masih belajar ini sangat senang jika mendapat masukan-masukan yang membangun untuk perbaikan buku ke depan,” ungkap aktivis yang akrab disapa Zami ini. (bom)
Redaktur: Syarifudin