YOGYAKARTA – Gubernur Daerah Istimewa Yogtakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X (HB X) menghadiri acara Pembinaan Ideologi Pancasila untuk perwakilan mahasiswa se Indonesia yang diselenggrakan Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) di Benteng Vredeburg, Yogyakarta, Sabtu (25/11/2017).
Dalam Kegiatan yang diikuti oleh 250 mahasiswa dari berbagai daerah ini, Sri Sultan menyampaikan motivasi kepada para peserta agar memahami Pancasila bukan sekadar karena tuntutan akademik, melainkan sebagai kebutuhan baik sebagai pribadi maupun sebagai bangsa Indonesia. Embrio Pancasila, menurut Sri Sultan, sudah ada sebelum kemerdekaan. Bangsa Indonesia, kata dia, dibangun dari perbedaan yang ada, termasuk perbedaan etnik.
“Dimana etnik-etnik bagian dari bangsa ini pada tahun 1928 telah menyatakan diri dari yang berbeda itu menjadi satu bangsa dan sudah punya aspirasi untuk menjadi bangsa Indonesia jauh sebelum republik ini merdeka, sehingga kita bisa paham dari yang berbeda itu bisa menjadi satu,” tutur Sri Sultan.
Sri Sultan HB X berpesan kepada mahasiswa afar tetap jadi diri bangsa Indonesia walaupun berbeda-beda. Penguatan persatuan dan kesatuan bangsa, kata Sri Sultan, meniscayakan kembali menguatkan kesadaran akan makna Kebhinnekaan, sehingga benar-benar tak ada sekat etnik, kesukuan, serta agama untuk bersama-sama membangun Indonesia.
“Karena masing-masing kebudayaan telah diakui dalam konstitusi, semua etnik di republik ini berhak punya aspirasi, berhak memberikan nilai religius kepada bangsanya. Bagi saya Bhinneka Tunggal Ika tidak sekadar jadi simbol negara, tapi bhinneka tunggal ika juga sebagai strategi integrasi bangsa,” Tandas Sri Sultan HB X.
“Selamat datang para peserta Pembinaan Ideologi Pancasila di kota Yogyakarta, terimakasih telah mempercayai kota Yogyakarta sebagai tempat belajar dan berkumpulnya para mahasiswa dari berbagai daerah,” imbuh Sri Sultan.
Sementara Anggota UKP-PIP, Prof Dr. Hariyono, M.P.D mengatakan, kegiatan ini diselenggrakan dengan tujuan agar bagaimana Pancasila semakin bisa dikenal lebih dalam oleh mahasiswa yang nantinya akan meneruskan estafet kepemimpinan bangsa,
Dikatakan Prof. Hariyono, kegiatan yang melibatkan empat Universitas di Yogyakarta ini akan dilaksanakan selama dua hari, 24 hingga 25 november.
“Kegiatan ini juga bekerja sama dengan Kemenristekdikti sehingga kegiatan ini diharapkan bisa menjadi ajang silaturahmi antar mahasiswa se-Indonesia dan bisa saling mengenal, belajar dan berbagi informasi tentang daerah masing-masing untuk menguatkan persatuan Indonesia,” katanya.
Kepala Museum Benteng Vredeburg Dra. Zaimul Azza M.Hum dalam sambutannya menyampaikan terimakasih kepada UKP PIP sebagai pihak penyelenggara, karena telah menjadikan Benteng Vredeburg sebagai tempat pembinaan ideologi pancasila bagi para mahasiswa se-Indonesia. (Kt1)
Redaktur: Rudi F