YOGYAKARTA – Tertarik dengan kebhinnekaan bangsa Indonesia, pemuda Myanmar, sowan (mengunjungi, red) Gubernur DIY Sri Sultan HB X Selasa (12/12/2017) siang.
Sebanyak 12 orang pemuda Myanmar dari 6 latar belakang etnis berbeda termasuk Rohingya, tersebut disambut Sri Sultan di Gedung Wilis, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.
Dalam kunjungannya, para pemuda yang tergabung dalam forum ‘Together We Can’(TWC) tersebut didampingi oleh perwakilan Interfidei dan Centre for Humanitarian Dialogue. Anggota Forum TWC yang belajar di berbagai disiplin ilmu tersebut aktif menyuarakan perdamaian.
Kedatangan para pemuda Myanmar tersebut bermaksud untuk melihat langsung praktik kebhinnekaan di Indonesia yang membuat hubungan masyarakatnya harmonis meski dengan berbagai perbedaan yang ada.
“Jogja menjadi salah satu tujuan utama sebelum para pemuda ini bertemu Wakil Menlu RI di Jakarta dan berkunjung ke Maluku, mengingat berbagai suku bangsa relatif banyak berada di daerah istimewa ini,” kata perwakilan mahasiswa Myanmar yang diterjemahkan bidang Humas Pemda DIY, sebagaimana dalam keterangan pers resmi.
Selama hampir dua jam, Gubernur DIY berdiskusi bersama anak-anak muda Myanmar dengan latar belakang agama yang berbeda ini. Beberapa hal yang dibahas diantaranya adalah mengenai falsafah kebangsaan Indonesia hingga nilai-nilai luhur yang masih terus tertanam di Yogyakarta.
Dalam kesempatan tersebut, Sri Sultan HB X menitipkan pesan untuk disampaikan kepada Kementerian Luar Negeri RI agar terus membantu memediasi antara masyarakat Rohingnya dengan masyarakat mayoritas di Myanmar agar tercapai perdamaian di negeri yang berjuluk ‘Tanah Emas’ tersebut.
“Pada dasarnya semua manusia ingin hidup damai,” tutur Sri Sultan. (kt1)
Redaktur: Faisal