KLATEN – Balai Pemasyarakatan Kelas II Klaten (Bapas Klaten) terus berupaya untuk menekan pengulangan tindak pidana Narkotika terhadap klien yang saat ini menjalani masa bimbingan, Bapas Klaten gandeng Institusi Penerima Wajib Lapor(IPWL) Anargya, bertempat di Aula Bapas Klaten, Rabu(16/10/2019).
Dalam sambutannya Kepala Bapas Klaten Eko Bekti Susanto berharap bahwa acara psikoedukasi ini dapat merubah mindset klien Narkotika.
“psikoedukasi ini kegiatan yang sangat penting untuk klien narkotika , dan berharap supaya klien narkotika ini bisa berubah mindsetnya dan bisa hidup normal di tengah masyarakat serta tidak mengulangi lagi perbuatannya,” katanya di Klaten, Kamis(17/10/2019)
Menurut Upoyo Suprayogi selaku pembicara dari IPWL Anargya Psikoedukasi rawat jalan rencananya akan diberikan dalam 3 kali pertemuan dan dilanjutkan dengan 1 kegiatan kunjungan rumah (Home visit).
“Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah adanya perubahan yang lebih baik terhadap 4 aspek kehidupan para pecandu yaitu spiritual, Mental, Emosional dan Intelektual, lebih lanjut dijelaskan perubahan 4 aspek kehidupan itu dilakukan melalui metode Disease Model yaitu program pemulihan yang diterapkan berdasarkan falsafah 12 langkah, yaitu
- Mengakui ketidak berdayaan terhadap kecanduan, sehingga kehidupan kita tidak terkendali;
- Meyakini bahwa kekuatan yang lebih besar dari diri kita sendiri dapat mengembalikan kita kepada kewarasan;
- membuat keputusan untuk mengalihkan niat dan kehidupan kita kepada Tuhan, sebagaimana kita memahami Tuhan
- Membuat inventaris moral diri kita sendiri secara penuh, seluruh dan tanpa rasa gentar;
- Mengakui kepada Tuhan, diri kita serta manusia lainnya terhadap sifat dari kesalahan kesalahan kita;
- menjadi sepenuhnya siap, agar Tuhan menyingkirkan semua kecacatan karakter kita;
- Dengan rendah hati meminta Nya untuk menyingkirkan kelemahan kelemahan kita;
- Membuat daftar orang yang telah kita sakiti dan bersiap untuk menebusnya
- Menebus kesalahan secara langsung kepada orang yang tersakiti, dengan pertimbangan jika kita lakukan tidak akan melukai mereka;
- Secara terus menerus melakukan inventarisasi pribadi dan apabila bersalah segera mengakui;
- Melakukan pencarian melalui doa dan meditasi untuk memperbaiki kontak sadar dengan Tuhan;
- Setelah memperoleh pencerahan spiritual sebagai akibat langkah ini, membawa pesan kepada pecandu lainnya untuk menerapkan prinsip ini dalam semua urusan kesehatan,”jelas Yogi
Yogi menambahkan, pada prisip nya menata hubungan manusia dengan Tuhannya, program 12 langkah ini adalah program yang berbentuk komunitas, artinya pemahaman dan penerapan program ini baru bisa efektif apabila dilakukan dengan para pecandu lainnya dengan saling mendukung satu dengan lainnya,” imbuhnya.
Disisi lain salah satu peserta kegiatan Psikoedukasi ini, yang namanya tidak mau disebut mengatakan bahwa kegiatan ini positif untuk para pecandu.
“Kegiatan ini bisa membantu untuk bisa lepas dari kecanduan dan menumbuhkan kepercayaan diri,”katanya.
kembali dikatakan oleh Kepala Bapas Klaten Eko Bekti Susanto, bahwa banyaknya tanggapan positif dari peserta yang hadir, maka untk selanjutnya pihak Bapas Klaten akan melanjutkan program ini dengan tujuan utama menekan pengulangan tindak pidana narkotika,”pungkas nya(her)
Redaktur : Rara