SEMARANG – Keberlangsungan hidup dan eksistensi suatu bangsa, sangat dipengaruhi oleh kemampuan bangsa tersebut dalam memahami dan menguasai kondisi geografi serta lingkungan sekitarnya.
Hal itu diungkapkan Dosen Universitas Semarang (USM) Subaidah Ratna Juita, S.H., M.H.,
“Tumbuh kembangnya atau berkurangnya ruang hidup bangsa, juga dipengaruhi oleh pandangan geopolitik yang diyakini oleh entitas suatu bangsa,” ujarnya dalam keterangan pers yang diterima redaksi, Kamis (07/11/2019).
Ratna menjelaskan bahwa dalam konteks membangun ketahanan nasional dan aspek pertahanan keamanan, maka penguasaan, pengembangan dan pemanfaatan teknologi merupakan cara cerdas untuk mengantisipasi dan menghadapi ancaman militer maupun ancaman non militer,
“Terkait hal tersebut, keberadaan perguruan tinggi beserta civitas academikanya, memiliki relevansi yang sangat strategis dalam memperkuat sistem pertahanan Negara,” imbuhnya.
Dikatakan Ratna, sesuai dengan kapasitas, kapabilitas dan kompetensinya, peran serta dan partisipasi aktif perguruan tinggi semakin dibutuhkan untuk melipatgandakan kekuatan dan kemampuan pertahanan Negara,
“Terutama dalam menghadapi potensi ancaman dan bentuk ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun luar, yang mengancam dan membahayakan integritas, identitas serta kelangsungan hidup bangsa dan Negara,” tandasnya.
Setelah lulus dari pendidikan Pemantapan Nilai-nilai kebangsaan (TAPLAI) yang diselenggarakan oleh LEMHANNAS RI pada tanggal 18 – 25 Juni 2019 di Mamuju, Sulawesi Barat, Ratna kerap mengisi acara bertajuk Wawasan Kebangsaan (Wasbang).
Salah satunya, ia tampil dalam Kuliah Umum bagi Masiswa Fakultas Hukum USM Semester I, pada Jumat (01/11/2019) yang lalu. Materi yang disampaikan Ratna berkaitan dengan Implementasi Ketahanan Nasional guna memperkuat karakter bangsa Indonesia. (kt3)
Redaktur: Faisal