YOGYAKARTA- Demam, batuk, tenggorokan gatal, dan pilek merupakan sejumlah gejala ringan yang kerap muncul pada infeksi Covid-19. Selain gejala-gejala tersebut, salah satu gejala ringan terjadinya infeksi Covid adalah malaise.
Dokter spesialis THT Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM, dr. Anton Sony Wibowo, Sp.THT-KL, M.Sc., FICS., memaparkan malaise merupakan istilah dalam bidang kedokteran yang sering digunakan untuk menggambarkan kondisi lemah, letih, dan lesu. Tubuh seperti kekurangan energi untuk beraktivitas atau melakukan interaksi.
“Malaise ini muncul sebagai respon imun tubuh melawan infeksi,”jelasnya saat dihubungi, Selasa (15/9).
Anton mengatakan bahwa malaise tidak hanya muncul pada Covid-19. Namun, gejala ini juga banyak dijumpai pada penyakit lainnya yang disebabkan adanya infeksi (penyakit infeksi). Misalnya, infeksi virus saluran pernafasan lain, infeksi bakteri atau gangguan hormonal.
Dosen Departemen THT-KL FKKMK UGM ini menyebutkan malaise merupakan gejala yang mirip dengan kelelahan atau fatigue. Kendati begitu, terdapat perbedaan antara malaise berbeda dengan fatigue.
“Kalau fatigue lebih cenderung terkait fisik,” terangnya.
Dia kembali menjelaskan jika malaise terjadi sebagai bentuk respon imun tubuh atau adanya peradangan. Sedangkan fatigue lebih kearah rasa kekurangan energi yang dapat terkait dengan penyakit tertentu seperti diabetes, animea, penyakit jantung, dan lainnya.
Lalu apakah seseorang yang merasa gejala malaise harus melakukan tes deteksi Covid-19? Anton menyarankan sebaiknya cek kesehatan di rumah sakit dilakukan pada orang yang merasa malaise disertai dengan gejala lain. Lalu, memiliki riwayat kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
“Apabila merasa mengalami malaise dan ada gejala lain atau ada riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19, sebaiknya segera memeriksakan diri di rumah sakit,” pungkasnya. (pr)