Fadli Zon: Perekonomian Indonesia 2013 Lebih Parah dari 1998

JAKARTA – Politisi Partai Gerindra Fadli Zon mengungkapkan perekonomian Indonesia sampai akhir 2013 cukup bahaya. Menurutnya, Januari-Oktober 2013, defisit perdagangan minyak mentah mencapai $ 2,8 miliar. Neraca perdagangan yang surplus selama puluhan tahun, pada Januari-Juli 2013 defisit $ 5,65 miliar, padahal pada krisis ekonomi 1997-1998 saja neraca tetap surplus.

“Utang luar negeri semakin besar, meningkat dari $ 225,3 miliar di 2011, menjadi $ 252,3 miliar di 2012, serta $ 259,9 milyar di akhir September 2013,” Ungkap alumnus Development Studies dari The London School of Economics and Political Science (LSE) Inggris ini.

Menurut Fadli Zon, tahun 2014 adalah momentum perubahan. Nasib rakyat lima tahun mendatang ditentukan pada Pileg dan Pilpres. Kebijakan ekonomi dan politik menjadi sorotan.

“Apakah tetap mempertahankan sistem ekonomi liberal yang menjerat leher bangsa, atau perubahan menuju ekonomi kerakyatan sesuai nafas konstitusi?” Tanya wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra ini.

Pendiri Fadli Zon Library ini mengungkapkan, menurut Global Food Security Index 2012, Indeks Keamanan Pangan kita berada di urutan ke-64 dari 105 negara. Jauh di bawah Malaysia (ke-33), Thailand (ke-45), Vietnam (ke-55), Filipina (ke-55). Perburuan rente di balik kebijakan impor pangan masih marak terjadi.

Dia menandaskan, perbaikan struktur perekonomian harus memperkuat daya tahan agar tak tergantung eksternal dan meningkatkan daya saing. Dengan kekayaan sumber daya alam dan jumlah penduduk besar, Indonesia perlu kepemimpinan kuat dan benar untuk menghadapi tantangan global.

“Saatnya merubah haluan sebelum terlambat. Kita butuh pemimpin baru untuk haluan yang benar agar terwujud Indonesia Raya yang sejahtera, makmur, dan adil,” tegas Fadli Zon yang dikenal sebagai sahabat dekat Capres Gerindra, Prabowo Subiyanto. (lia)

Redaktur: Aristianto Zamzami

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com