PAN Tak Didukung 60 % Warga Muhamadiyah, Din: Koalisi Basa Basi Tak Berguna
JAKARTA- Partai Amanat Nasional (PAN) rupanya sudah tidak lagi edentik dengan Muhammadiyah 100 persen. Hal itu diakui Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Dradjad Wibowo. Menurutnya, kendati masih berharap adanya dukungan basis massa Muhammadiyah dalam pemilihan umum 2014, namun dia tidak yakin mendapat dukungan penuh.
“Kami menyadari tidak lebih dari 50 persen (mendapatkan dukungan). 40 persen mungkin realistis,” katanya kepada wartawan di Cikini, Jakarta, Sabtu (4/1).
Drajad mengatakan, meski core dari PAN masih muhammadiyah, namun sebagai partai, PAN juga membuka diri bagi pemilih non-Islam.
“Ini sebagai bentuk sebagai bahwa PAN adalah partai terbuka,” ungkapnya.
Sebelumnya Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin dalam Pengajian Bulanan PP Muhammadiyah di Gedung Dakwah Muhammadiyah Jakarta, Jumat (3/1) mengatakan, pada 22 Oktober 2013 Muhammadiyah mendorong adanya konsesnsus nasional terkait konsolidasi demokrasi, pemberantasan korupsi, dan pembentukan watak bangsa.
Konsep itu menurut dia disebarluaskan ke semua pihak untuk berperan dalam perubahan bangsa. Hal itu menurut dia karena dalam menyelesaikan masalah bangsa tidak bisa dilakukan secara sendiri.
“Yang diperlukan kerja sama dan bersinergi dengan membangun koalisi yang menghimpun seluruh elemen bangsa, bukan koalisi basa basi,” katanya, menyindir koalisi Parpol pendukung pemerintahan, termasuk diantaranya PAN.
Muhammadiyah, kata Din, mendorong adanya konsensus nasional terkait tiga hal yaitu konsolidasi demokrasi ke arah bermoral, pemberantasan korupsi, dan pembentukan watak bangsa. Acara itu dihadiri Wakil Ketua Umum Partai Golkar Syarif Tjijip Soetardjo, Ketua Umum Partai Hanura H Wiranto, Wakil Ketua Umum PAN Dradjat Wibowo. Selain itu, hadir juga Ketua MPR Sidarto Danusubroto, dan Presiden PKS Anis Matta. (lia/ded)
Redaktur: Aristianto Zamzami