YOGYAKARTA – Sesuai dengan surat perjanjian atau kontrak antara panitia dengan penyewa lahan, stand Sekaten yang berada di Alun-Alun Utara Yogyakarta akan berakhir mulai Selasa (14/01/2014) dan proses pembongkaran stand tersebut harus dilakukan secara mandiri.
Kepala Bagian Humas dan Informasi Pemkot Yogyakarta, Tri Hastono menjelaskan, masing-masing penyewa lahan sudah memiliki perjanjian terkait bongkar pasang stand sesuai perjanjian tertulis pada selasa esok, dan jika pemilik masih tidak membongkar secara mandiri maka pemerintah akan melakukan pembongkaran secara paksa.
“Perayaan Sekaten tahun lalu, Pemkot Yogyakarta memberikan tenggang waktu selama sepekan dalam pembersihan stan. Sedangkan tahun ini tidak ada toleransi. Meski demikian, Pemkot tetap akan mengedepankan sikap persuasif kepada para penyewa lahan supaya tertib aturan,” ujarnya Senin (13/01/2014) saat ditemui di ruang kerjanya.
Para penyewa lahan juga diharapkan dapat mematuhi aturan sesuai dalam surat kontrak. Dengan demikian, upaya revitalisasi Alun-alun Utara usai Sekaten, dapat segera dilakukan.
Sekretaris Forum Komunikasi Kawasan Alun-alun Utara (FKKAU), Krisnadi Setiawan mengungkapkan, sehari usai penutupan Sekaten atau Rabu (15/1/2014), sudah dimulai pembongkaran lapak. Namun hal itu diawali oleh stand milik pemerintah. Sedangkan stand milik para pedagang, akan ditertibkan secara bertahap, dan ditargetkan kawasan alun-alun utara mulai bersih sepenuhnya pada 20 januari 2014.
Sementara itu, berakhirnya Skaten juga dijadwalkan pula malam ini Senin (13/01/2014) pukul 21.00 WIB akan digelar kundur gongso atau kembalinya gamelan dari masjid Agung Kraton ke Kraton Yogyakarta. Dalam prosesi tersebut juga akan ada pembacaan riwayat Nabi Besar Muhammad SAW yang dihadiri oleh Ngarso Dalem, Sri Sultan HB X, serta pada Selasa sore (14/01/2014) Skaten secara resmi ditutup dengan prosesi kirab budaya grebek Skaten. (war)
Redaktur: Azwar Anas
