YOGYAKARTA – Debat Capres dan Cawapres menyambut pemilihan presiden RI 2014-2019
memberi atmosfir pengaruh tersendiri di kalangan masyarakat. Hal itu Memberikan warna pada
dinamika proses pemenangan antar kandidat yang sedang bersaing.
Melihat
fenomena positif demikian, Lawang Ngajeng sebagai organisasi yang bergerak
di budaya dan riset, menyambutnya dengan melakukan survei untuk mengkaji sisi pengaruh
Debat Capres 2014 terhadap masyarakat.
Survei yang
dilakukan lembaga yang diasuh Gus Wahyu NH Aly tersebut terkait dengan tiga kali debat yang telah berlangsung hingga 22 Juni
2014 lalu.
Ketua Lawang
Ngajeng Jogja sekaligus koordinator survei, Muhammad Faruq mengatakan,
survei dilaksanakan
di Jawa Tengah dan Jogjakarta. Dijelaskan Faruq, survei
hanya difokuskan pada kandidat calon presiden, dan adapun calon wakil presidennya tidak
disertakan.
“Survei
ini bekerjasama dengan lembaga survei. Mengambil 1700 sampel dengan
usia 18-50 tahun,” ujar Faruk.
Faruq juga
menjelaskan, metodologi survei dilakukan dengan teknik multi stage random
sampling atau acak berjenjang, melalui wawancara tatap muka, dengan
margin of error 2% dan tingkat kepercayaan lebih dari 95%.
“Managemen
cross check atau quality control hasil survei dilakukan secara random
pada 15% responden,” imbuh Faruq.
Hasil survei yang dilaksanakan
pada Senin, 23 Juni 2014 tersebut melansir, jika responden yang
menilai ketokohan atau figur Jokowi lebih tinggi 60 persen dari Prabowo yang hanya 40 persen.
Namun dikatakan Faruq dari sisi ketertarikan masyarakat
dalam penguasaan materi debat dari masing-masing kandidat, Prabowo
lebih diakui 70 persen dan Jokowi 30 persen. Prabowo juga lebih diterima
dalam strategi penyampaian dalam debat 75 persen, adapun Jokowi diterima
oleh 25 persen masyarakat. (yud)
Redaktur: Azwar Anas