KRP Terus Perjuangkan Reyog Diakui Unesco

JAKARTA – Puluhan grup reyog dan pegiat reyog yang berdomisili di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan sekitarnya menggelar syukuran Milad ke-1 Komunitas Reyog Ponorogo (KRP) di kawasan Cililitan, Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Jumat (21/08/2015) kemarin. Dalam acara tersebut, juga sampaikan komitmen KRP untuk terus memperjuangkan produk seni budaya Reyog agar diakui United Nations Educational, Scientific adan Cultural Organization (Unesco).
 
“KRP siap mengawal Reyog agar segera diakui sebagai warisan budaya dunia. KRP juga meminta pemerintah untuk memfasilitasi proses usulan supaya reyog mendapatkan pengakuan dari UNESCO,” kata Suyatno sebagaimana dikutip dari rilis KRP yang diterima Jogjakartanews.com, Sabtu (22/08/2015).

Suyatno menambahkan, KRP juga telah melakukan road show dengan menemui Bupati Ponorogo, M Amin, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, bahkan telah bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo untuk memperjuangkan pengakuan reyog sebagai warisan budaya dunia.
 
“Semua pejabat yang kami datangi memberikan apresiasi positif dan KRP akan terus mengkampanyekan Reyog Ponorogo menuju UNESCO,” papar Suyatno yang juga pimpinan grup Reyog “Bantarangin”.

Lanjutnya, KRP merupakan organisasi yang akuntabel, karena memiliki kelengkapan, seperti AD ART, Akte Notaris, Keputusan Menkumham RI, rekening organisasi, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan Surat Keterangan Terdaftar (SKT) Bakesbangpol.

“Walaupun KRP baru setahun didirikan, tapi kami sudah mempunyai kelengkapan organisasi, jadi kami bukan organisasi abal-abal atau ilegal. Bahkan Gubernur DKI mengapresiasi kelengkapan administrasi yang KRP miliki,” tegas Suyatno. (pr)

 
Redaktur: Herman Wahyudi

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com