Oleh: Teguh Wiyono, M.Pd.I
Tahun pelajaran baru kini siap menyambut para civitas akademik/setakeholder di setiap lembaga pendidikan baik sekolah SMA/SMK/MA, SMP/MTS dan SD/MI. Biasanya setiap civitas akademik melakukan rapat mempersiapkan program satu tahun kedepan, program jangka pendek, jangka menengah, dan jangka tahunan, yang bukan lain untuk menyiapkan para lulusan yang terbaik sesuai dengan tuntutan jaman. Pemerintah kini memberikan kebijakan sebebas-bebasnya untuk mengembangkan dan menyusun program yang sesuai dengan kebutuhan/karakter disetiap sekolah melalui Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) sejak tahun 2004.
Meskipun pemerintah memberikan kebebaskan kepada setiap sekolah namun sekolah tidak bisa membuat program asal-asalan karena dapat menciderai para generasi bangsa. Namun permasalahan yang sering terjadi di sekolah dalam merencanakan sebuah program diantaranya; pertama, sekolah dalam merencanakan program masih terpaku kepada anggaran dana, sekolah beranggapan untuk menciptakan program yang unggulan harus menggunakan dana yang besar. Jika sekolah masih terpaku pada sebuah dana akan menibulkan sebuah permasalahan baru yaitu dianggap sebagai sekolah mahal, dampak lain dari sekolah mahal akan menimbulkan wali murid semakin berani terhadap lembaga pendidikan karena merasa sudah memberikan dana yang besar, yang lebih para lagi para guru dan karyawan bermental uang, jika ada uang akan semangat bekerja apabila tidak ada uang kendorlah semangat bekerjanya.
Kedua, penentuan program tidak melihat kebutuhan dan perkembangan jaman, yang menjadikan para lulusan hanya pintar dalam bidang teori dan minus praktek/penerapanya. Terkadang ada sebuah lembaga pendidikan sudah jelas dari tujuan dan visi misi menciptakan lulusan kejuruan untuk menjadi teknisi masih saja pola pembelajaranya 90% teori 10% praktek ini sangat ironi. Sebuah perusahaan/tempat bekerja atau mengabdi akan menguji bukan sekedar teori tetapi dalam bidang praktek. Para lulusan biasanya hanya beromong besar tetapi ketika diberi sebuah permasalahan dan harus menyelasaikannya mereka tidak bisa, sehingga muculah para pengangguran terdidik.
Ketiga, copy paste program tahun lalu yang lebih parah lagi meng-copy milik sekolah lain, sekolah kadang tidak mau ambil pusing mereka hanya meneruskan program yang sudah ada tanpa dilakukanya evaluasi terlebih dahulu dan sekolah juga beranggapan data program hanya dimintakan ketika ada monitoring saja.
Keempat, adanya pimpinan yang otoriter. Dalam memutuskan sebuah progam diputuskan secara sepihak tanpa dirapatkan atau sosialisasikan terlebih dahulu, hal ini menjadikan para civitas tidak mengetahui tanggung jawabnya masing-masing pada setiap sumberdaya yang ada di sekolah. Selain itu, akan menimbulkan gep atau kelompok-kelompok pada setiap guru dan karyawan hal tersebut akan memberikan dampak negatif diantarnya ketidak saling kepercayaan dan tidak saling mendukung untuk kemajuan sekolah apabila kepala sekolah membuat program.
Kelima, sikap acuh tak acuh dari para guru/karyawan. Ketika rapat penyusunan program belangsung para guru-karyawan yang mengikuti rapat terkadang tidak mau menyumbangkan pemikiranya bukan karena tidak bisa berfikir tetapi karena malas dan tidak mau diberi tanggung jawab. Hal tersebutkan akan meninbulkan permasalahan saling menyalahkan.
Peningkatan Kualitas
Jika setiap sekolah diawal tahun pembelajaran dalam menyiapkan program untuk kemajuan sekolah hanya menganggap sebuah seremonial saja bukan sesuatu yang harus dipersiapkan dengan matang untuk masa depan sekolah lantas mau mencetak para lulusan yang seperti apa?, padahal maju mundunya suatu negara ditentukan oleh kualitas pendidikan.
Perencanaan program sekolah merupakan sekumpulan rencana kerja sekolah yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh sekolah untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan sekolah. Program sekolah tersebut diadakan untuk mendukung koordinasi antar warga sekolah, menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan sekolah, mengoptimalkan partisipasi masyarakat dan menjamin tercapainya penggunaan sumberdaya secara efisien dan efektif.
Tujuan penyusunan program sekolah yang baik diantaranya; pertama, persamaan hak, artinya adanya persamaan hak, akses, dan keadilan atau kewajaran. Misalnya beasiswa untuk siswa miskin. Kedua, peningkatan kualitas pendidikan meliputi input, proses dan output, dengan catatan bahwa output sangat ditentukan oleh proses dan proses sangat dipengaruhi oleh kesiapan input. Ketiga, peningkatan efisiensi, efisiensi merujuk pada hasil yang maksimal dengan biaya yang wajar. Keempat, peningkatan relevansi, relevansi merujuk pada kesesuaian hasil pendidikan dengan kebutuhan, baik kebutuhan peserta didik, kebutuhan keluarga, dan kebutuhan pembangunan meliputi berbabagai sektor dan sub sektor. Kelima, pengembangan kapasitas, merupakan upaya-upaya yang dilakukan secara sistematik untuk menyiapakan kapasitas sumberdaya sekolah.
Rencana program sekolah merupakan sebuah proses perencanaan atau semua hal dengan baik dan teliti untuk mencapai tujuan pendidikan. Dengan tujuan agar sekolah dapat menyesuaiakan dengan kehasan, kondisi, dan potensi daerah, sosial budaya masyarakat, potensi sekolah, dan kebutuhan peserta didik. Penyusunan rencana program sekolah yang baik disusun sebagai bahan acuan untuk mengidentifikasi serta mengajukan sumberdaya yang diperlukan. Rencana program sekolah ini dimaskudkan agar dapat dipergunakan sebagai kerangka acuan oleh kepala sekolah dalam mengambil kebijakan, di samping itu sebagai pedoman dalam mencapai keberhasilan pelaksanan program belajar mengajar dan administrasi sekolah yang lain, agar pengelolaan sekolah tidak menyimpang dari prinsip-prinsip manajemen.
Keberhasilan perencanaan ini menuntut peran aktif dari seluruh warga sekolah dan dukungan dari warga masyarakat. Seluruh komponen sekolah harus memiliki persepsi yang sama terhadap visi dan misi sehingga seluruh program yang dijalankan oleh sekolah tidak menyimpang dari visi misi sekolah. Jika semua program sudah disiapkan dengan tepat tentunya akan menghasilkan lulusan yang bermutu dan sesuai dengan tuntutan jaman yaitu berkepribadian baik, unggul dalam ilmu pengetahuan dan tekhnologi sekaligus siap untuk berkompetisi. (*)
*Penulis adalah Dosen di Universitas Terbuka Purwokerto Pada Fakultas Pendidikan