Semakin Mendunia: Kualitas Cerutu PT Taru Martani Diakui Duta Besar Kuba

Dirut Taru Martani berbibncang akrab dengan Dubes Cuba saat peringatan 65 tahun hubungan diplomatik Cuba-Indonesia. Foto: ist
Dirut Taru Martani berbibncang akrab dengan Dubes Cuba saat peringatan 65 tahun hubungan diplomatik Cuba-Indonesia. Foto: ist

PT Taru Martani, sebagai salah satu produsen cerutu terbaik di Indonesia mendapat apresiasi dari Kedutaan Besar Kuba di Indonesia.

JAKARTA – Duta Besar Cuba untuk Indonesia, Dagmar Gonzales Grau mengakui bahwa PT Taru Martani menjadi bagian penting dari sejarah Panjang hubungan Diplomatik Cuba dan Indonesia.

Hal itu diungkapkan saat acara peringatan 65 tahun hubungan diplomatic Indonesia dan Kuba (65th Anniversary of Diplomatic Relation between Indonesia & Cuba) di Aston Priority and Conference Hotel, TB Simatupang Jakarta Selatan, Rabu (22/01/2025).

Acara tersebut dihadiri Direktur Utama PT Tarumartani, Widayat Joko Priyanto, S.T,MM,CRP yang mendapatkan undangan resmi dari Kedutaan Besar Cuba untuk Indonesia.

“Duta Besar Cuba untuk Indonesia, yang mulia Dagmar Gonzales Grau mengungkapkan bahwa, hubungan diplomatik Indonesia Cuba terukir dalam sejarah kedua negara, Che Guevara salah satu tokoh bersejarah dari Cuba pernah berkunjung ke Indonesia tahun 1959 dan salah satunya mengunjunginTaru Martani. Kemudian Ir Soekarno berkunjung ke Cuba tahun 1960 mengunjungi Fidel Castro,” tutur Widayat dalam keterangan pers, Jumat (24/01/2024).

Widayat menjelaskan, sejarah pertemuan para pemimpin kedua negara, Che Guevara – Soekarno yang sekaligus bersama-sama menikmati produksi Cerutu Taru Martani dalam suasana kekeluargaan, mencerminkan hubungan Indonesia Cuba yang sangat harmonis.

Saat itu, Che Guevara bahkan memuji kualitas cerutu Taru Martani yang tidak kalah dengan Cerutu Kuba yang telah mendunia.

“Duta Besar Cuba untuk Indonesia, Yang Mulia Dagmar Gonzales Grau juga baru saja mengunjungi PT Taru Martani pada tahun 2024 lalu. Mereka terkesan dengan cerutu produksi Taru Martani, yang mana negara Cuba juga produsen cerutu yang mendunia,” tuturnya.

“Menurut Mrs. Dagmar Gonzales Grau, cerutu Taru Martani enak, tembakau dari Indonesia bagus kualitasnya,” sambung Widayat.

Ia menjelaskan, Cuba punya merk cerutu populer di dunia, yaitu Cohiba. Sedangkan Indonesia punya tembakau dengan taste (rasa) dan aroma bagus, Indonesia punya pabrik cerutu bersejarah, bernama NV Negresco yang didirikan tahun 1918, dengan nama pendiri orang Belanda, Adolphe Antoinne Louis Marie Mignot.

Kemudian, dalam perjalanannya perusahaan dibeli oleh Raja Krayon Ngayugyokarto Hadinjngrat yang bertakhta saat itu, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan diganti Namanya menjadi Taru Martani.

“Jadi ke depan tentu Potensi kerjasama antara PT Taru Martani produsen cerutu pertama di Indonesia sejak th 1918, dengan produsen cerutu dari Cuba dimungkinkan untuk merambah market dunia,” pungkasnya.

Acara berlangsung menarik dengan nuansa budaya Cuba, salah satunya tarian khas Salsa dan demo membuat cerutu oleh ahli dari Kuba.

Sejumlah pejabat negara juga hadir dalam perhelatan tersebut.

Beberapa diantaranya adalah Dr Velix Vernando Wanggai SIP, MPA. (Dirjen Pengembangan ekonomi & pemberdayaan masyarakat, kementrian transmigrasi RI), E. Riris Wusananingdyah, Director – America II (South America & the Caribbean), kementrian luar negeri RI, John Flood – CEO Archipelago International. (pr/kt1)

Redaktur: Faisal

60 / 100

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com