25 Tahun Ke depan, Penduduk Indonesia Bisa Capai 303 Juta Lebih

YOGYAKARTA – Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan UGM memproyeksikan, jumlah penduduk Indonesia selama 25 tahun kedepan akan terus meningkat, yaitu dari 238,5 juta pada 2010 menjadi 304,9 juta pada 2035. Jumlah ini lebih banyak daripada proyeksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yakni 303,3 juta, dan lebih sedikit daripada proyeksi yang dilakukan oleh Bappenas, BPS, dan UNFPA, yakni 305,6 juta.

Sementara itu, pertumbuhan rata-rata per tahun penduduk Indonesia selama periode 2010-2035 akan mengalami kecenderungan yang terus menurun. Dalam periode 2010-2015 dan 2030-2035, laju pertumbuhan penduduk turun dari 1,3 persen menjadi 0,7 persen per tahun. Untuk penurunan pertumbuhan penduduk per tahun ini tidak berbeda jauh dengan hasil proyeksi yang dikeluarkan oleh UN dan Bappenas-BPS-UNFPA beberapa waktu lalu.

“Selain jumlah penduduk, aspek penting lainnya yang perlu dilihat adalah rasio ketergantungan, yakni perbandingan antara penduduk produktif dengan usia nonproduktif,” kata Pakar Kependudukan UGM, Agus Joko Pitoyo, dalam seminar terbatas PSKK UGM bertema ‘Proyeksi Penduduk dan Kebutuhan Pangan Indonesia’ di Auditorium Gedung Masri Singarimbun, Bulaksumur, Kamis (22/5/2014).

Joko memprediksi, selama periode 25 tahun ke depan, akan terjadi penambahan sekitar 50 juta angkatan kerja baru atau 2 juta angkatan kerja baru tiap tahunnya. Terkait hal itu, potensi bonus demografi Indonesia pun akan dimulai pada 2020 sampai 2030, yakni saat rasio atau beban ketergantungan berada pada posisi terendah, yakni 47.

Pada periode tersebut, lanjut Joko, Indonesia berpotensi menjadi negara sejahtera (welfare state) yang gemah ripah loh jinawi. Namun, jumlah angkatan kerja produktif ini perlu diimbangi dengan kualitas dan kapasitas kerja yang tinggi pula. Salah persiapan hanya akan membuang peluang dan menjadikannya ancaman karena menjadi beban bagi pembangunan (demographic disaster).

“Di sisi lain, ada persoalan serius pula yang perlu diantisipasi, yaitu lansia. Penduduk lansia akan meningkat 100 persen dari 2010 sampai 2035, yaitu dari 4,9 persen atau 11.878.236 jiwa menjadi 10,8 persen atau 32.112.361 jiwa. Kelompok usia pasca produktif atau lansia bisa menjadi potensi sekaligus beban dalam siklus kehidupan manusia secara keseluruhan,” jelas Joko. (kim)

Redaktur: Azwar Anas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com