Lanjut SMA, Guru Siswa Difable: Jangan Tolak Siswa Kami

YOGYAKARTA – Raut wajah Kepala MTs. Yaketunis Yogyakarta, Agus Suryanto nampak sumringah saat ditemui jogjakartanews.comdi ruang kerjanya. Dengan memakai pecis berwarna hitam dan mengenakan kemeja lengan panjang warna biru, dengan ramah dia mempersilakan masuk ruang kerjanya. “Alhamdulillah, siswa kami ada lima semuanya tuna netra dan bisa lulus semuanya. Selanjutnya mereka akan melanjutkan ke jenjang SMA,” ujarnya saat ditemui dikompleks Yaketunis, Sabtu (14/6/2014).

Menurut dia, siswa/siswi yang akan melanjutkan ke SMA, biasanya sekolah-sekolah yang bisa dipilih antara lain MAN 5 Maguwoharjo, SMA 1 Sewon, dan SMA Muhammadiyah 4 Yogyakarta. “Saya berharap pada semua sekolah-sekolah yang inklusi dapat menerima siswa/siswi yang difable karena sesuai dengan aturannya bahwa semua siswa/siswi yang difable, tidak boleh ditolak oleh pihak sekolah,” tambahnya.
Agus pun meminta, terkait dengan persyaratan masuk sekolah antara siswa/siswi yang difable jangan disamakan dengan siswa/siswi pada umumnya. “Ada kuota penerimaan tersendiri bagi siswa/siswi yang difable,” harapnya.

Saat disinggung soal adanya alasan dari pihak sekolah yang menolak siswa/siswi difable dengan alasan kekurangan Guru Pendamping Khusus (GPK), Agus menjawab itu hanya alasan klasik semata dari pihak sekolah. “Kalau sekolah tersebut merupakan sekolah inklusi, maka sudah tentu ada guru pendamping khususnya. Jadi, tergantung sekolahnya mau menerima atau tidak siswa/siswi difable,” ungkapnya.
Lebih lanjut Agus menerangkan bahwa pada tanggal 21 Juni 2014 mendatang, disekolah MTs. Yaketunis akan diadakan acara perpisahan bagi siswa/siswi kelas IX yang telah lulus Ujian Nasional (UN). (bhr) 

Redaktur: Azwar Anas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com