Masih Ada Jukir Nakal di Malioboro, Kapan Ditindak?

Jpeg

YOGYAKARTA – Masalah juru parkir nakal di Malioboro nampaknya masih menjadi masalah klasik yang tidak kunjung teratasi. Dari hasil pantauan jogjakartannews.com, masih terdapat banyak titik parkir di sepanjang jalan malioboro dari ujung utara hingga ujung selatan yang dihuni oleh para jukir nakal. Hal itu tentu cukup meresahkan warga maupun wisatawan yang berkunjung ke malioboro, khususnya bagi mereka yang menggunakan moda transportasi sepeda motor.

Ning Suhaeni misalkan, yang sering menggunakan sepeda motor ke Malioboro mengaku jengkel dengan ulah juru parkir yang menarik retribusi diluar ketentuan sebagaimana tertera di karcis. “iya, saya sering ke sini dan parkir di sepanjang Malioboro, dan biasanya, tarif parkirnya berbeda-beda setiap tempatnya,” kata Ning kepada jogjakartanews.com.

Menurut perempuan yang bekerja di salah satu perusahaan swasta di Jogja itu, tindakan tukang parkir yang nakal itu harus segera ditindak lanjuti supaya tindak mencoreng reputasi kota Jogja sebagai kota yang nyaman dan terkenal dengan masyarakatnya yang baik-baik, ramah dan tidak nakal. “Saya biasanya kalau di ujung utara diminta 2000 rupiah, agak ke selatan dikit ada yang minta 2000 rupiah, ada juga yang minta 1500, selatan depan itu (menyebut toko tertentu) biasanya saya diminta 1000 rupiah,” kata Ning menjelaskan.

“Tapi selatannya lagi sebelah pasar itu saya sering diminta 2000. saya jadi bingung ini sebenarnya tarif yang benar yang mana. Padahal di karcis berlogo Pemkot itu di semua juru parkir jelas tertulis 1000 rupiah, meski kadang direvisi sendiri sama tukang parkirnya pake spidol,” timpalnya sedikit kesal.

Sebagai icon pariwisata di Yogyakarta, nama Maliboro tentu sudah dikenal luas oleh masyarakat di Indonesia. Tidak hanya karena suasananya yang nyaman dan bersahaja, di Malioboro wisatawan juga bisa berbelanja aneka macam pernak-pernik khas kota gudeg dengan harga yang cukup terjangkau. Tentunya jika anda pintar dalam urusan tawar menawar harga. Jika dibiarkan, ulah juru parkir ini tentu bisa merusak reputasi Malioboro, dan sudah sewajarnya ada tindakan nyata dari otoritas terkait yang dalam hal ini pemerintah kota Yogyakarta.

Tetapi sayangnya, hal itu sepertinya belum dilakukan mengingat saat ini fenomena jukir nakal seperti hal yang lumrah dan diamini. Para Jukir pun tidak sungkan melakukan penarikan retribusi di luar ketentuan yang berlaku. “Kalau saya protes, bilangnya sudah naik. Kapan naiknya? Toh, di titik lain masih banyak juga yang (tarifnya) wajar,” tukas pengunjung malioboro yang lain, Edi Susanto.

Padahal, Walikota Yogyakarta, Imam Proyono pada pertengahan tahun lalu pernah berjanji dan disampaikan kepada wartawan untuk menindak juru parkir yang nakal, bahkan akan mencabut izinnya. Lantas sampai batas kapan akan ditindak lanjut sementara kenakalan jukir seakan sudah lumrah? (Ian)

Redaktur: Yudi
 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com