Pompa Air Tenaga Surya di Gunungkidul Resmi Dioperasikan

GUNUNGKIDUL – Sebagai upaya mengatasi masalah air bersih di Kabupaten Gunungkidul, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) memasang Instalasi Sistem Pompa Air Tenaga Surya (SPATS) dan Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM).

SPAM dan SPATS tersebut telah diresmikan Menristek Dikti Prof. H. Mohamad Nasir, Ph.D., Ak bersama Wakil Gubernur DIY Sri Paduka KGPAA Paku Alam X (PA X), Kamis (01/02/2018) di Dusun Temu Ireng, Desa Girisuko, Kecamatan Panggang, Gunungkidul

Menristek Dikti mengungkapkan, Kementerian ingin membantu menyelesaikan masalah air secara nasional dan instalasi di Gunungkidul adalah tahap pertama,

“Kalau yang di Gunungkidul ini berhasil dengan baik, tahap berikutnya akan kami lakukan di tempat lain,” ungkap Menteri Nasir.

Dikatakan Menteri Nasir, proyek SPATS dan SPAM merupakan hasil kerja sama Kemenristekdikti yang memberikan bantuan berupa pengadaan teknologi pompa air tenaga surya dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bersama UPN Veteran Yogyakarta yang mengoperasikan pengelolaan air minum.

“Teknologi yang diterapkan pada SPATS bisa menjadi solusi bagi daerah yang kekurangan sumber energi listrik (seperti Gunungkidul)” imbuhnya.

Nasir meminta agar Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dan Pemerintah Daerah DIY untuk membantu warga dalam pemeliharaan infrastruktur air bersih yang telah dibangun.

Usai pelaksanaan proyek air bersih tersebut, kata dia, Kemenristekdikti berencana mengembangkan sektor peternakan bekerja sama dengan para akademisi dan Kementerian lainnya,

“Berbagai teknologi juga akan diterapkan pada proyek-proyek selanjutnya,” tukasnya.

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X  dalam sambutan tertulis yang dibacakan Wabub mengatakan, air merupakan salah satu elemen sangat penting di bumi. Kebutuhan akan air menurut Sri Sultan tidak dapat terpisahkan dari kehidupan makhluk hidup sehari-hari.

“Karena itu, pelaksanaan kegiatan program pengembangan industri yaitu sistem pompa air tenaga surya dan pengolahan air bersih yang sudah berjalan sejak 2017 ini sangat penting artinya bagi masyarakat. Apalagi mengingat wilayah Gunungkidul ini ketersediaan airnya sangat terbatas,” tutur Sri Paduka PA X.

Dikatakan Sri Paduka PA X, dengan adanya instalasi  warga tidak lagi harus berjalan kaki lebih dari satu kilometer untuk mendapatkan air, atau harus mengeluarkan uang yang relatif besar untuk membeli air.

“Ini tentunya hal yang sangat mengembirakan kita semua karena kini potret sulitnya mendapatkan air bersih sudah bisa diatasi dan dikurangi. Seiring berjalannya waktu potret sosial yang menjadi salah satu penyebab warga tidak pernah luput dari kemiskinan ini, dimungkinkan juga akan bisa berkurang,” imbuh Sri Paduka.

Dalam kesempatan tersebut Sri Paduka PA X menyampaikan terima kasih pada Kemenristekdikti dan pihak-pihak yang telah membantu pelaksanaan proyek SPATS-SPAM. Ia berharap seluruh warga bisa menikmati air bersih dengan lebih mudah dan murah.

Acara peresmian instalasi SPATS dan SPAM tersebut dihadiri Bupati Gunungkidul Hj. Badingah, S.Sos, anggota Komisi VII DPR RI dan para Rektor Perguruan Tinggi Negeri di DIY. (kt1)

Redaktur: Rudi F

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com