Ingatkan Sejarah Lambang Negara, IKAL DIY Bakal Gelar Aksi Peringatan 68 Tahun Lahirnya Garuda Pancasila

YOGYAKARTA – Sebagai upaya mengingatkan kembali sejarah kebesaran Bangsa Indonesia, Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas RI Komisariat Daerah Istimewa Yogyakarta (IKAL DIY), akan menggelar aksi ‘Peringatan 68 Tahun Ditetapkannya Garuda Pancasila Sebagai Lambang Negara Indonesia’.

Kegiatan yang diselenggarakan bekerja sama dengan Komunitas Djogja 45 dan GERAK PANCASILA tersebut akan dilangsungkan pada Minggu, 11 Februari 2018 mendatang di Kawasan Jalan Malioboro Yogyakarta. Aksi akan dimulai Pukul 16.00 Wib dengan upacara di Jl. Abu Bakar Ali dilanjutkan long march sampai Titik Nol. KM Yogyakarta.

Aksi akan melibatkan berbagai elemen masyarakat, antara lain Museum dan Lembaga Studi Lambang Negara ‘Rumah Garuda, UPN, JNN, UNU, Senkom Mitra Polri, Djokdjakarta 45, PARFI, Pemuda Nusantara, Pramuka, PWK III, Menwa, IKPMD, dan PODJOK. Diperkirakan aksi akan diikuti lebih dari 1.070 orang.

Berbagai atraksi juga akan disuguhkan dalam aksi tersebut, diantaranya Senam Garuda Pancasila dari Komunitas Line Dance Minggu Pagi (car free day), Parki  (komunitas senam), dan Ledek Gogig. Selain itu akan disajikan photobooth sejarah tentang lahirnya Garuda Pancasila serta pembagian sticker kepada masyarakat di Kawasan Malioboro.

Ketua Panitia Kegiatan, Widihasto Wasana Putra mengatakan, tujuan kegiatan adalah untuk mengingatkan kembali bangsa Indonesia, terutama generasi muda tentang sejarah lahirnya Garuda Pancasila sebagai lambang Negara Indonesia,

“Jangan sampai generasi bangsa Indonesia melupakan sejarah dan melupakan jasa-jasa pahlawan yang berjuang untuk meraih kemerdekaan,” ujarnya dalam Rapat Panitia Bersama ‘Peringatan 68 Tahun Lahirnya Garuda Pancasila Sebagai Lambang Negara’ di Sekretariat IKAL DIY, Jl. Gamelan Lor 6, Panembahan, Kraton, Yogyakarta, Selasa (06/02/2018) .

Menurut Ketua Sekber Keistimewaan DIY ini, sasaran kegiatan adalah partisipasi atau keterlibatan anak muda, dengan harapan agar acara bisa menjadi transportasi simbolik  serta menjadi peristiwa alegoris dan mengolah simbol menjadi pengalaman estetik.

“Penekanan dari aksi ini adalah sisi ideologis, edukatif, dan dikemas dengan menarik,” kata Hasto yang koordinator GERAK PANCASILA.

Sementara Ketua IKAL DIY, Sugiyanto Harjo Semangun menuturkan, fenomena melunturnya nilai-nilai kebangsaan masyarakat, khususnya generasi muda saat ini cukup memperihatinkan. Diantara yang menjadi kajian IKAL DIY, fenomena tersebut mencuat lantaran adanya kecenderungan banyaknya sejarah bangsa yang terlupakan oleh generasi bangsa Indonesia saat ini,

“Saat ini banyak generasi muda yang a-history dengan sejarah bangsanya sendiri. Saya berharap Aksi Peringatan 68 Tahun Lahirnya Garuda Pancasila sebagai Lambang Negara Indonesia ini akan menjadi tontonan yang menggugah kembali ingatan kita akan betapa besarnya jasa dan pengorbanan para pahlawan dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan,” tukasnya.

Turut hadir dalam rapat panitia bersama ‘Peringatan 68 Tahun Lahirnya Garuda Pancasila Sebagai Lambang Negara Indonesia’ sebanyak 42 tokoh masyarakat dengan back ground akademisi, seniman , budayawan, serta pegiat sosial. Tokoh-tokoh tersebut antara lain Dr. Masroer, M.Si (Sosiolog, Sekretaris Pusat Studi Pancasila dan Bela Negara UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta), Nanang Garuda (Rumah Garuda), Ki Sutikno (UST), Eko Isdianto (Komunitas Djokjakarta 1945), Indro Tranggono (Budayawan), Gito Gilang (Koreografer), dan Lobo (Pusat Studi Pancasila UPN Veteran Yogyakarta).  (rd)

Redaktur: Ja’farduddin AS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com