Kendalikan Diri Dalam Bermedia Sosial

Oleh: Buni Hikmawati

Era digital membuat publik banyak disuguhi berita-berita yang sedang dibicarakan banyak orang. “Viral” kata tersebut sering digunakan oleh kebanyakan orang untuk menyebutkan hal-hal yang sedang ramai diperbincangkan di dunia maya. Arti kata Viral dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah menyebar luas dengan cepat. Penyebaran suatu berita atau informasi dengan cepat ini dikarenakan modernisasi teknologi masa kini. Dimana orang dibelahan dunia akan mendapat informasi dengan begitu mudah hanya dengan mengaksesnya melalui internet. Tak perlu menunggu lama, dalam hitungan detik informasi yang telah diunggah di media online pasti dapat diakses oleh siapapun.

Mau tidak mau memang sekarang ini kita sedang berhadapan dengan masa dimana media sosial menjadi bagian dari sarana komunikasi masa kini. Media sosial bagaikan pisau bermata dua. Jika digunakan dengan baik akan menyelamatkan kita. Sebaliknya, jika tidak digunakan dengan bijak maka akan menjerumuskan kita. Karenanya kita perlu mengendalikan diri untuk selalu menyebarkan kebaikan termasuk dalam hal bermedia sosial.

Media sosial juga layaknya seperti dua mata sisi uang. Disatu sisi, media sosial dapat kita manfaatkan untuk bertukar informasi dengan mudah, kita juga dimudahkan untuk menjalin komunikasi jarak jauh tanpa susah payah. Selain itu, media sosial dapat dijadikan ladang bisnis bagi mereka yang mampu memanfaatkan peluang industri di era 4.0 ini. Akan tetapi, disisi yang lain, media sosial juga sering menyuguhkan berita-berita tak betanggungjawab. Berita Hoax bertebaran dengan mudah membuat kita harus senantiasa selektif dan klarifikatif dalam menerima suatu berita. Media sosial juga membuat banyak orang kecanduan dimana mereka akan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk menatap layar gawai.

Diperlukan kesadaran dari masing-masing individu pengguna media sosial dalam membagikan (sharing) tulisan. Tulisan yang tak bertanggungjawab akan mengakibatkan banyak orang yang tersesat. Untuk itu, sekiranya berita tersebut belum tentu kebenarannya, janganlah kita dengan gugup membagikannya agar terlihat oleh banyak orang bahwa kita adalah orang yang selalu up to date.

Adab dalam bermedia sosial sejatinya sama seperti adab kita berinteraksi dengan orang lain dalam kehidupan sehari-hari. Jika dalam bersosialisasi dengan sesama kita tidak menjaga adab, pasti akan ada penilaian yang kurang baik dari lawan bicara kita. Demikian pula dalam media sosial, tulisan yang sengaja maupun tidak menyakiti orang lain pasti akan membekas di hati. Bedanya, jika dengan lisan setelah diucapkan akan terhapus sedangkan dengan tulisan akan tetap ada selama masih dibaca orang.

Dengan demikian, salah satu adab yang harus dijaga dalam bermedia sosial adalah menjaga tangan kita dari segala sesuatu yang sekiranya menyakiti orang lain. Jika ada pepatah “mulutmu adalah harimaumu” mungkin di era digital ini lebih tepat dengan “tanganmu adalah harimaumu”. Kita perlu mengendalikan diri dan memfikirkan dampak yang akan terjadi dengan apa yang kita tulis. Bisa jadi, tulisan kita yang niatnya untuk diri sendiri tapi malah menyinggung perasaan orang lain bahkan orang tersebut sakit hati dan tidak akan memaafkan kita. Sudah saatnya kita dewasa dalam bermedia sosial, gunakan media sosial dengan cedas terutama dalam hal-hal kebaikan. (*)

*Penulis adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Politik dan Kewarganegaraan (PKN), Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Universitas Negeri Semarang

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com