Peringati Hari Kartini, Bawaslu DIY Ajak Perempuan Awasi Pilkada Lewat Puisi dan Talk Show

YOGYAKARTA – Memperingati Hari Kartini, para komisioner perempuan Badan Pengawas Pemilu Daerah Istimewa Yogyakarta (Bawaslu DIY) dan lima Bawaslu Kabupaten Kota se DIY,  menggelar acara pembacaaan puisi dan talk show online, Selasa (21/04/2020). Acara tersebut bertajuk Meningkatkan peran perempuan pengawas pemilu dalam mewujudkan pilkada berintegritas.

Anggota sekaligus Koordinator Divisi Penyelesaian Sengketa Bawaslu DIY, Sutrisnowati mengungkapkan, tersebut merupakan refleksi dari srikandi-srikandi pengawas Pemilu DIY untuk meneruskan perjuangan RA Kartini dalam memperjuangkan emansipasi,

“Puisi adalah salah satu media ekspresi yang efektif dan paling tepat di saat situasi sekarang ini, dengan memanfaatkan daring dan media sosial lainnya. Kami membacakan puisi dengan tema wajah perempuan demokrasi,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Selasa (21/04/2020).

Sementara itu, untuk talkshow tema yang diusung adalah Peran Perempuan Pengawas Dalam Pilkada ditayangkan secara live streaming melalui media sosial dari Pojok Pengawasan Kantor Bawaslu DIY. 

Menurut Sutrisnowati peringatan Hari Kartini adalah momentum yang tepat untuk kebangkitan perempuan dalam menghadapi Pilkada,

“Perempuan punya peranan penting di sektor publik, salah satunya pelibatan perempuan dalam politik”, ucapnya.

Ia menilai kebijakan afirmasi melalui mekanisme kuota dianggap sebagai salah satu sarana memberi ruang yang lebih luas pada perempuan. Tujuannya agar perempuan memperoleh peluang dan akses yang setara dalam bidang politik.

“Untuk jumlah Pengawas Pemilu Perempuan di DIY telah memenuhi kuota keterwakilan perempuan 30 persen, yakni 8  orang dari total 26 orang,” ungkapnya.

“Delapan Srikandi Pengawas Pemilu DIY mampu memberi warna dalam pelaksanaan tahapan Pilkada, khususnya dalam pencegahan, pengawasan dan penindakan,” imbuhnya.

Dalam Talk show Sutrisnowati mengajak perempuan untuk terlibat menjadi penyelenggara Pilkada, misalnya Pengawas TPS. Keterlibatan perempuan dalam sektor publik mampu menjadi penyeimbang karena perempuan memiliki modal sosial tinggi,

“Perempuan dapat menggerakkan masyarakat dalam berbagai aksi sosial, seperti menolak politik uang,”ujarnya.

Menurutnya Peringatan Hari Kartini yang dihelat juga merupakan wujud semangat para srikandi Bawaslu DIY untuk menunjukkan bahwa peran perempuan dalam pengawasan Pemilu atau Pilkada tidak bisa dipandang sebelah mata,

“Mahkotanya Bawaslu itu kan ada di penyelesaian sengketa dan Penindakan. Untuk dua divisi itu justru diampu oleh pengawas perempuan. Saya di Penyelesaian sengketa dan Bu Sri Rahayu Werdiningsih di penindakan,” tutupnya. (pr/kt1)

Redaktur: Fefin Dwi Setyawati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com