Siswa SMP Negeri 1 Karangreja Ikuti Pendidikan Jurnalistik: Ini Tujuannya

Sebanyak 60 siswa Kelas7 dan 8 SMP Negeri 1 Karangreja (Spensaka) mengikuti Pendidikan Jurnalistik bersama wartawan, Sabtu (22/02/2025). Foto: Ist
Sebanyak 60 siswa Kelas7 dan 8 SMP Negeri 1 Karangreja (Spensaka) mengikuti Pendidikan Jurnalistik bersama wartawan, Sabtu (22/02/2025). Foto: Ist

PURBALINGGA– Siswa kelas 7 dan 8 SMP Negeri 1 Karangreja (Spensaka) mengikuti Pendidikan Jurnalistik bersama wartawan, Sabtu (22/02/2025).

Dua narasumber yang dihadirkan yaitu Mahendra Yudhi Krisnha wartawan tabloidelemen.com yang memberikan materi cara penulisan berita dan Tarnowo wartawan Satelit TV dengan materi reportase.

Sebanyak 60 orang siswa peserta antusias mengikuti pelatihan tersebut.

Kepala SMP Negeri 1 Karangreja, Trikanti Sulistyaningsih berharap para siswa dapat mengetahui sekaligus dapat menguasai cara menulis berita dan reportase yang baik.

“Harapannya, para siswa mendapat tambahan pengetahuan mengait dunia jurnalistik dan nantinya bisa menulis berita dan reportase yang baik,” katanya, Sabtu, 22 Februari 2025.

Ia mengatakan, SMP Negeri 1 Karangreja telah lama mempunyai bulletin yang bernama Spensaka News yang berisi tulisan karya para siswa.

“Dalam kegiatan ini, sengaja kami menghadirkan dua narasumber, tujuannya agar para siswa lebih mengenal dekat profesi wartawan. Sekaligus mengetahui dasar-dasar jurnalistik dan menerapkan kaidah penulisan dan reportase yang baik dan benar,” katanya.

Pembina Spensaka News, Triwibowo menambahkan, pihaknya ingin mengoptimalkan keberadaan bulletin Spensaka News dan website smpn1karangreja.sch.id, kanal Youtube serta media social yang telah lama ada.

“Nantinya kami ingin tulisan para siswa sudah sesuai dengan kaidah penulisan jurnalistik. Untuk itu kami berikan ruang kepada para siswa untuk bertanya seputar penulisan berita dan reportase yang baik.

Mahendra Yudhi Krisnha yang menjadi narasumber memberikan materi “Siswa dan Jurnalis, Perannya dalam Dunia Pendidikan” lebih menekankan pada semangat berliterasi.

Menurutnya, para siswa harus mempunyai semangat berliterasi, yakni semangat untuk gemar membaca dan menulis, serta mengolah informasi dan pengetahuan.

“Wujud semangat berliterasi terlihat dalam kegiatan, seperti membaca dan menulis serta hasilnya terwadahi dalam bulletin Spensaka News dan website smpn1karangreja.sch.id,” katanya.

Yudhi menjelaskan seputar penulisan berita hardnews dan softnews.

Hardnews merupakan jenis berita yang menyajikan informasi penting dan aktual terkait peristiwa-peristiwa signifikan, seperti pendidikan, ekonomi, budaya, politikdan peristiwa besar lainnya.

Ciri khas hard news adalah penyampaian informasi secara lugas, langsung, dan singkat tanpa opini atau penilaian subjektif.

Meski hard news masih menjadi pilar utama dalam jurnalistik, keberadaan soft news tidak boleh diremehkan.

Karena softnews banyak mengemas cerita feature yang berfokus pada kepribadian, human interest, lifestyle, dan informasi hiburan lainnya.

Softnews jauh lebih fleksibel. Terlebih dalam menulis gaya hidup, pemilihan kata sangat penting agar pembaca tidak bingung dan tertarik membaca tulisan lebih jauh lagi

“Tulisan softnews bersifat ringan, jadi harus berkesan lebih santai dan mengalir. Untuk menarik pembaca, penulis boleh bertele-tele,” katanya.

Sementara, Tarnowo memberikan materi “Teknik Reportase Ringan Namun Berbobot”.

Tarnowo menjelaskan, dalam reportase, para siswa perlu memiliki keahlian berkomunikasi yang baik. Selain itu, siapkan perangkat pendukungnya, seperti kamera untuk merekam dan tripod. Serta pilihlah lokasi yang tidak terlalu ramai saat melakukan kegiatan reportase.

Usai pemaparan materi, para siswa dengan pendampingan para guru Dyah Kartiningrum, Fitria Dewi, Eisca Desly Sadryani dan Yanuar Falih melaksanakan praktik menulis dan reportase. (pr/kt1)

Redaktur: Faisal

57 / 100

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com