YOGYAKARTA– Kurs mata uang rupiah terhadap dolar Amerika terus saja melemah. Seperti dilansir dari situs resmi Bank Indonesia kurs rupiah terhadap dolar AS saat ini mencapai angka 13.200. Angka tertinggi sepanjang era reformasi di Indonesia.
Pengamat dari Federasi Serikat Pekerja BUMN, Arief Poyuono mengatakan anjloknya rupiah tidak serta merta dilihat sebagai kesalahan dari pemerintahan Jokowi. “Tidaklah mungkin kejatuhan rupiah terjadi begitu saja tanpa sebuah hasil kerja ekonomi nasional yang terjadi dari masa lalu,” ujarnhya kepada jogjakartanews.com dalam sebuah rilis.
Tidak hanya kurs rupiah, mahalnya harga beras dan naiknya harga LPJ menurut Arief juga tidak terlepas dari kinerja pemerintah di masa lampau, juga Bank Indonesia yang menurutnya hanya berperan sebagai pemain vallas, bukan pengendali kebijakan moneter. Namun begitu, sebagai pemerintah yang baru Jokowi juga diminta untuk bekerja lebih keras agar semua masalah ekonomi di Indonesia segera teratasi.
“Karena itu Jokowi harus lebih kerja keras dan mulai berani untuk melakukan kontrol yang lebih ketat terhadap semua transaksi ekport dan import serta hutang luar negeri swasta dan mengunci capital outflow dana asing dengan kebijakan yang tepat. Serta memberikan kemudahan bagi industri yang berbahan baku lokal untuk lebih berkembang dengan pajak khusus dan kemudahan eksport .” lanjutnya. (Ian)
Redaktur: Herman Wahyudi